Kategori

Interabsurd: Super Stewardess

Selama hampir 17 tahun hidup di dunia, gue udah pernah ngerasain naik pesawat terbang. Dulu, pilot adalah profesi paling keren di mata gue. Pilot bisa menerbangkan pesawat dan memprediksikan lama perjalanan sampai ke tujuan. Bisa naik pesawat dan bertemu pilot adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Kenyataan bahwa mimpi gue ternyata norak banget. Berbeda dengan anak-anak seumuran yang punya mimpi bertemu Santa Claus. 

Menurut gue, pilot adalah profesi yang sangat keren. Nggak kayak sopir truk yang bisa berhenti di rest area untuk beristirahat. Pilot nggak bisa, men. Bayangin kalo pilot capek dan harus nyari rest area di udara. Gimana nasib para penumpang? 

Di balik tugas pilot yang sangat berat, masih ada profesi dengan tugas yang nggak kalah penting. Yap, pramugari. Tugasnya adalah melayani penumpang sebaik mungkin. Menjaga keselamatan dan keamanan penumpang selama dalam perjalanan. Karena pilot nggak bisa melihat ke dalam area penumpang, makanya mereka bergantung pada pramugari. 

Memang, tugas pramugari itu melayani penumpang. Tapi, bukan berarti mereka bisa disuruh-suruh begitu aja. Lagian, belum ada kan penumpang yang berani seenaknya nyuruh pilot berhenti dengan teriak, "Kiri, Bang!", lalu pintu pesawat dibuka dan dia terjun payung. Sama halnya kayak pramugari. Mereka juga harus dihargai.

Kali ini, gue berkesempatan mewawancarai seorang pramugari yang sangat super. Ya, dia adalah kak Radinna Nandakita (@NandakitaRadin). Kenapa gue bilang sangat super? Karena di tengah jadwal terbangnya yang padat, dia masih sempet nge-blog dengan rutin. Blog yang berisikan tulisan-tulisannya seputar dunia airlines pada waktu itu membuat gue tertarik. Tulisan dari sudut pandang pramugari? Jarang banget gue temui. 

Dari blognya, gue jadi tahu, ternyata kerja seorang pramugari itu nggak selalu senyum-senyum doang kayak yang kita lihat di iklan penerbangan. Ada banyak hal-hal baru yang ditemui, berlika-liku, seperti gocekan Cristiano Ronaldo. Pada penasaran kan kerja pramugari itu kayak apa? Enak atau nggak sih jadi pramugari? Yuk, langsung simak obrolan gue di Interabsurd kali ini. 

Interabsurd adalah interview absurd yang diadakan sebulan sekali di kevinanggara.com. Interabsurd sudah diedit sesuai dengan kebutuhan. Terima kasih.

Interabsurd

Kak, sekarang lagi sibuk apa, nih?

Sekarang kebetulan lagi gak sibuk syuting ataupun pemotretan, soalnya gak ada yang minat sama gue. Hahaha, seriously, akhir-akhir ini gue sibuk banget geret koper di bandara, siapin pernikahan, nge-blog (wajib ini mah), sama sibuk apa yah? Mm, itu aja sih.

Dulu punya cita-cita jadi pramugari?

Alhamdulillah, engga. Cita-cita gue gak semulia itu. Tapi yah dikasih jalan buat menjalani profesi ini mah, gue selalu bersyukur.

Azek. Btw, kok bisa jadi pramugari, sih? 

It was a long, long story, Son. Kalo diceritain, gue harus siapin stok tissue, karena ceritanya agak pedih gitu. Tapi berhubung sekarang gue lagi gak ngiris bawang, bisa lah cerita tanpa harus nangis-bombay.

*nyimak*

Jadi awalnya gini... Zaman SMA, gue gak punya dana buat kuliah, sementara hasil test PMDK gue semuanya keterima di universitas di luar Bali, di mana pastinya bakal nguras biaya lebih banyak. Tapi melihat kedua kakak gue yang menurut gue gak sukses meskipun sarjana di sebuah universitas favorit pun, gue juga jadi ogah-ogahan buat kuliah. Makanya, waktu dianjurin buat jadi praja IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), gue nurut aja. Eh, gak taunya IPDN itu keras, mamen. Gak sampai tahap akhir, gue udah nyerah. 

Akhirnya, di sini deh gue terdampar jadi pramugari. Berbekal ijazah SMA doang, otak rada miring, muka rada cakep dan Bahasa Inggris rada cas-cis-cus. Alhamdulillah, gue udah bisa membantu keluarga gue di rumah. 

Tes jadi pramugari susah nggak sih, Kak? 

Kalo pendapat gue pribadi, tes buat jadi pramugarinya gak sulit. Asal semua syarat udah terpenuhi, gue yakin pasti bisa kok. Yang sulit justru bertahannya. Dunia airlines itu kejam, gasak sana-sini, kehilangan quality time, adu gengsi, sampai pergossipan. Belum lagi aturannya yang ketat. Masalah berat badan lah, jerawat lah, performa kerja lah, kesehatan lah. Ribet!

Pramugari tugasnya ngapain aja, sih?

Tugas utama pramugari: safety. Itulah yang ngebedain kita dengan waitress. Makanya, jadi pramugari harus seleksi ketat, sekolah cukup lama dan sebagainya. Safety di sini maksudnya memastikan keselamatan penumpangnya dalam kondisi normal ataupun abnormal.

Terus?

Tugas keduanya baru deh berkaitan dengan service. Kalau di beberapa airlines full-service seperti Garuda dan Batik, ya kita service makanan saat inflight. Untuk tugas service ini, tugas kami gak jauh beda kok sama waitress di restoran. Mungkin bedanya, kami lebih cakep, dandanan kayak artis, dan lebih beretiket aja kali yah? Anyway, gue pernah nulis postingan di blog loh tentang step by step service business class.

Wah, selain jadi pramugari, ternyata blogger juga, ya! 

Iya nih. Biar rada gaptek dan layout blog gue sederhana banget, tapi itu tetep blog kok. 

Mulai nge-blog sejak kapan? 

Gue mulai nge-blog dari Juni 2013. A Blog Of Pramugalau adalah blog pertama gue. Awalnya gue sempat ingin menamai Cablak Pramunista (Catatan Blak-Blakan Pramugari Nista), tapi image pramugalau itu udah melekat di gue sebelum gue punya blog. Setelah dipikir-pikir, galau masih lebih eksklusif daripada nista. 

Kenapa suka nge-blog? 

Why stewardess wants to be a blogger? Check this out!

Nama blog “Pramugalau” terinspirasi dari pekerjaan jadi pramugari?

Jadi gini... Gue itu awalnya sangat aktif di facebook dan status BBM. Gue gak punya Path, Instagram bahkan Twitter hingga bulan Juli 2013 lalu. Nah, gue suka banget update status facebook dan BBM dalam jangka waktu yang berdekatan. Macam anak alay gitu lah. Tapi temen-temen malah bilang gue ratu galau, karena demenannya update status. Gak berani ngatain gue alay karena status gue lebih sering bermutu daripada status gak penting. 

Kenapa dibilang ratu galau, ya cuman karena gue demen update status doang. Bahkan sampai sekarang gue masih menyangsikan keabsahan predikat ‘galau’ ini. Soalnya, kebanyakan pembaca gue bilang blog gue itu ga cocok dikasih judul A Blog Of Pramugalau. Tapi karena masih belum punya ide lain, jadi sampai detik ini nama blog Pramugalau masih gue pertahankan.

Gimana sih cara ngatur waktu kerja jadi pramugari sekaligus nge-blog? Jadwal terbang kan pasti padat, tapi update postingan blog bisa konsisten gitu. Keren! 

Sebenernya, gue gak pernah matok harus ada sekian postingan dalam satu bulan. Gue gak mau aktivitas nge-blog malah menjadi beban. Misal, udah akhir bulan dan gue belum nulis sama sekali, ya gue biarin aja. Paling gue minta maaf dan kasih tau alasannya, apa kesibukan baru gue sekarang sehingga belum bisa ngeposting dulu. Tapi namanya hobi nulis mah, secapek apapun kalo udah bisa nulis rasanya plong gitu.

Bener, tuh..

Jadi biasanya kalo pulang terbang, gue istirahat dulu. Begitu bangun gue langsung buka catatan gue trus tinggal pilih-pilih deh, mau share pengalaman yang mana. Karena mobilitas bertemu banyak orang baru ini yang bikin gue kaya pengalaman. Mungkin kalo gak jadi pramugari, gue gak bakal seaktif ini kali yahh. 

Selama jadi pramugari, pengalaman yang paling nggak bisa dilupain apa?

Sebenernya hampir setiap hari gue punya pengalaman menarik, Vin! Bayangin aja, bertemu ratusan orang berbeda di setiap harinya, pasti ada aja cerita konyol, menyebalkan bahkan mengharukan yang gue alami. Biasanya gue tulis di note, jadi kalau suatu hari punya waktu senggang, gue bisa lanjut membaginya di blog. Tapi kalo elu tanya, yang paling engga bisa gue lupain, mungkin pengalaman gue waktu dikatain ‘babu’ sama penumpang. Gila bener, kalo gak inget waktu itu gue pake seragam, mungkin gue udah gulung lengan baju dan ajak duel di ring tinju deh, itu penumpang!

Sabar, Kak! Dari pengalaman yang ada, jadi pramugari itu enak atau nggak sih? 

Yah, enak ga enak, Vin. Kerja di profesi yang bukan cita-cita elu atau paling tidak, di dunia yang elu suka, pasti berat. Apapun yang gue kerjain, jadi beban. Bersyukur gue masih bisa nulis semua cerita penerbangan gue, sehingga gue gak terlalu stress. Yah, blog buat gue semacam tempat buat curhat, sharing, dan juga menyalurkan hobi menulis gue. Meskipun capek berlanding-landing, rasanya seneng banget kalo udah bisa ngeposting pengalaman terbang gue saat itu.

Selain suka nge-blog, katanya suka teater juga, ya? 

Iya, nge-blog adalah aktivitas baru gue semenjak di Jakarta. Waktu masih muda dulu, gue doyannya main teater. Tapi, gue orangnya maruk. Semua mau di coba. Jadi pemain pernah, jadi sutradara pernah, penata lampu dan artistic pernah, dan yang paling eksis ya nulis naskah teater. Naskah favorit bikinan gue berjudul ‘Dia Ilalang’. Sempet pengen gue pentasin lagi buat reuni, tapi file naskahnya udah hilang ntah kemana dan gue udah kehilangan mood buat nulis cerita yang sama dua kali.

Prestasi apa aja yang udah didapet dari teater? 

Gak banyak sih, karena gue baru aktif main teater dari kelas 2 SMA. Kelas 3 SMA gue udah harus berhenti buat persiapan UAN. Tapi film pendek gue yang berjudul Regenerasi Penari pernah jadi runner-up 1 se-Indonesia di festival film pendek pelajar yang diselenggarakan RRI pusat. Saat itu kebetulan gue merangkap sebagai pemeran utama wanita, director, script writer, sekaligus assistent editor

Wow!

Kemudian ada film pendek lain yang berjudul Kepingan Hidup yang jadi juara 1 di lomba film pendek mahasiswa dan pelajar di Singaraja-Bali. Saat itu gue gak lagi menjadi pemain, gue fokus di belakang layar sebagai kamera-women, director, editor, dan script writer. Untuk teater, gue pernah menjadi pemeran utama wanita terbaik 1 dan pementasan gue yang berjudul Jalan Sempit Untuk Pulang menjadi juara 3 skala Bali dan Nusa Tenggara di lomba ETEC yang diadakan salah satu universitas di Denpasar. Kemudian... bla bla bla... #pegel

Saking banyaknya, ya! Hahaha. Oiya, kabarnya juga sekarang lagi nulis naskah buku? 

Iya nih. Ternyata menulis buku itu perlu perjalanan panjang. Setidaknya dari bulan Agustus kemarin, ketika naskah buku gue mulai dilirik salah satu penerbit, hingga sekarang masih dalam proses penggarapan. Terakhir sih gue baru aja nyetor judul BAB buat buku gue. Sekarang masih harap-harap-cemas nunggu brojolnya buku gue ini. Mohon doanya yah!

Pastinya dong. Isi bukunya tentang apa?

Isinya sih semacam diary gitu. Curhatan gue selama jadi pramugari saat ngadepin penumpang, ngadepin crew yang lainnya, dan ada juga kisah percintaan gue dengan Pak Pilot. Hahaha.

Oke, sekarang saatnya berandai-andai dulu. Kalo dikasih kebebasan milih, mau kerja jadi apa? 

BANYAK! Dari kecil gue terbiasa melakukan banyak hal sendiri sekaligus. Mengurus rumah, mengerjakan tugas sekolah, dan lain-lain. Ini salah satu sifat buruk gue di mana gue sulit bekerja sama dan merasa bisa melakukan semua hal sendiri. Tapi seiring bertambahnya usia, gue sudah bisa mengurangi sifat buruk gue yang satu itu. Tapi kalo ditanya urusan pekerjaan, ada begitu banyak profesi yang ingin gue masuki. 

Apa aja?

Gue pengen jadi penyiar lagi (gue sempet jadi penyiar kece termuda loh). Gue pengen mendalami film layar lebar, rasanya kalo ngeliat perkembangan film Indonesia yang ababil-genre (antara genre semi-porn, horror, thriller atau comedy gak jelas) gue gemes dan pengen ikut berpartisipasi buat memajukan perfilman Indonesia. Tapi kalo ngeliat film-film Indonesia yang berlevel festival dan layak tonton, gue juga jadi gak sabar pengen ngeliat nama gue ada di deretan crew film tersebut. 

Selain itu, gue pengen jadi pembawa berita. Sewaktu siaran dulu, gue paling demen waktu gue harus membawakan berita. Ada pesona tersendiri ketimbang selalu berhaha-hihi jadi penyiar centil. Dan masih banyak lagi profesi yang gue minati, gak bakal bisa milih deh! Tapi pekerjaan apapun yang gue dapat, akan gue syukuri dan berusaha bekerja sebaik mungkin.

Kebetulan lagi diwawancara, ada pesan-pesan untuk penumpang yang mau naik pesawat?

Sebenernya ada banyak banget pesan gue buat para penumpang. Kebanyakan udah gue share secara implicit di blog gue pribadi. Tapi gue gak akan pernah bosen buat berpesan ‘FLY SAFE’ kepada semua penumpang. Slogan itu gak hanya berlaku untuk aircrew loh, tapi juga untuk penumpang. Karena terkadang penumpang itu (ntah sadar ataupun tidak) melakukan hal-hal yang mengancam keselamatannya sendiri dan penumpang lain. 

Seperti simpelnya menyalakan handphone, meletakkan bagasi terlalu besar di bawah kursi, atau menyimpan benda cair di headrack yang bisa saja menyebabkan kebocoran dan mengenai langsung PSU (passenger service unit) yang ada di atas kepala penumpang itu sendiri. Pernah ada pengalaman loh, minuman tumpah di headrack karena tidak benar mengemasnya, sehingga banjir dan menyebabkan konsleting pada PSU. So, just FLY SAFE!

Pertanyaan terakhir, ya. Arti pramugari di mata kak Dinna?

Pramugari itu menurut gue profesi yang mulia dan istimewa sekali. Seorang pramugari sejati tidak hanya melayani dengan hati, tapi juga bertanggung jawab akan nyawa setiap penumpang. Ada cerita seorang FA di maskapai baru gue yang tidak bisa menyelamatkan nyawa seorang penumpang yang terkena serangan jantung. Hingga kini ia dirundung trauma dan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa bersalah. 

Padahal, secara procedural itu adalah di luar tanggung jawab kami. Tapi secara moral ia merasa telah gagal mengemban tugas sebagai seorang pramugari. Menjadi seorang pramugari yang sesungguhnya itu sulit. Ia harus selalu terlihat sempurna, cantik, anggun dan ramah saat berseragam maupun tidak. Gue, jujur aja, belum bisa seperti itu. Gue masih jauh dari kata seorang pramugari sejati. Begitu gue lepas seragam, gue ngerasa gue tetaplah seorang Radinna yang tengil, asal-bunyi, kadang tomboy, dan cerewet. 

Gue memandang pramugari hanya sebagai profesi. Tapi bagi seorang pramugari sesungguhnya, profesi ini adalah sebuah jati diri.

Don't Waste your Life

Alasan untuk hidup.

Ada warna hitam, ada warna putih. Ada kabar baik, ada kabar buruk. Belum lama ini, gue baru aja dapet kabar buruk. Atau lebih tepatnya kabar duka. Kabar ini menimpa salah satu teman SMP gue. Nggak begitu akrab, tapi gue kenal orangnya. Pertama kali mendengar kabar ini, gue agak kaget. Terlebih pas gue tanya sebabnya. Kenapa meninggal? Bunuh diri. 

"Gila!" pikir gue dalem hati.  

Gue tanya penyebab bunuh dirinya. Kenapa? Gara-gara nggak dikasih uang. Buat beli softlens. Yang pertama gue pikirin adalah, apakah hidup itu seharga dengan softlens? Gimana perasaan orang tua yang ditinggal anaknya bunuh diri? Sebagian bakal sedih, karena anak yang udah susah payah dibesarkan pergi meninggalkannya. Sebagian lagi bakal lega, karena nggak usah membiayai hidup anaknya yang (sebut saja) bodoh. 

Kenapa gue bilang bodoh? Karena dengan masalah sepele kayak gitu, mereka malah memilih jalan bunuh diri ketimbang berusaha sendiri. Okelah kalo sebelumnya sedang ditimpa masalah yang sangat berat, lalu stress sampe nggak tau harus ngapain. Tapi, bunuh diri nggak bisa dijadikan solusi. Gue sendiri bingung, apa yang ada di pikiran orang-orang yang memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri. Sebodoh itukah mereka? 

Dalam kasus teman gue, orang tua nggak bisa sepenuhnya disalahkan kalo nggak ngasih anak uang jajan. Itu udah biasa. Tapi masa solusinya bunuh diri? Coba bayangin perasaan orang tua, terutama ibu, yang udah melahirkan, udah memberi kehidupan. Eh, hidupnya malah diakhiri sendiri. Karena masalah sepele pula.

Gue kasian. Bukan sama teman gue, tapi sama orang tuanya. Gue datang ke rumah duka, tempat peristirahatan terakhirnya sebelum dikremasi. Sayang, gue nggak sempet ngeliat dia. Kata orang-orang yang hadir, jasadnya masih diotopsi. Karena hari udah terlalu malam, gue memutuskan pulang. Gue pulang dengan pertanyaan yang masih terngiang-ngiang di kepala. 

Apa yang ada di pikiran orang yang memutuskan hidupnya sendiri? 
Ini bukan (hanya) masalah ideologi agama mengenai bunuh diri. Ini masalah moral masyarakat muda yang semakin menyepelekan sebuah nyawa. Hamil, aborsi. Putus cinta, bunuh diri.
Di postingan kali ini, gue pengin ngajak kalian semua menyadari bahwa hidup itu berharga. Hidup itu indah. Putus cinta, bunuh diri? Cari yang lain! Masih banyak orang di dunia. Nggak dikasih uang, bunuh diri? Kerja! Lalu cari uang yang banyak. Nggak usah bunuh diri, karena pada waktunya nanti, kita semua pasti akan dipanggil. Hidup adalah pemberian Tuhan yang harus kita jaga. Bunuh diri itu ya berarti kalian menyia-nyiakan pemberian Tuhan. 

Beberapa waktu yang lalu, gue lagi asik ngaskus. Terus, nemuin satu thread yang menarik buat dibahas. Yap, daripada "mati sia-sia" dengan cara bunuh diri, mending coba sesuatu yang lebih bermanfaat. Berikut hal-hal bermanfaat yang bisa dilakukan setelah meninggal:

1. Menjadi pohon. Ini beneran. Perusahaan Bios Urn menerima DNA untuk digabungkan dengan benih pohon. Dan pohon tersebut akan diberi nama kalian juga. Cocok buat yang cinta lingkungan. 

Bios Urn

2. Mendonorkan organ tubuh. Sekarang, kayaknya udah banyak ya lembaga yang siap menerima donor organ tubuh. Ini adalah salah satu hal mulia yang bisa dilakukan setelah meninggal. Organ-organ ini nantinya akan didonasikan kepada orang yang membutuhkan. Bermanfaat, kan?

3. Menjadi pensil. Kedengerannya absurd memang. Nadine Jarvis mengadakan proyek yang menggabungkan abu kremasi dengan karbon pensil. Lumayan, bisa jadi souvenir buat keluarga. Asal pensilnya jangan dihilangin aja.

4. Menjadi berlian. Iya, ini nggak kalah absurd. Perusahaan Life Gem siap menerima dan merubah tubuh yang telah meninggal menjadi berlian. Gimana, tertarik?

Masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan setelah meninggal, seperti menjadi wine (minuman anggur), menjadi lukisan, menjadi vitamin, dan sebagainya. Tentunya, meninggal nggak sia-sia. Daripada bunuh diri, kan? Cintai hidup sendiri seperti Tuhan mencintai diri kalian. Kita harus menyadari bahwa hidup ini berharga. Setelah itu? Kita harus bersyukur.

Bersyukur karena bisa menjalani hidup yang indah ini.

In the end of the post, tulisan ini gue ikuti dalam giveaway "Alasan untuk Hidupyang diadakan oleh Aci, salah satu teman yang gue kenal dari Kaskus. Gue tergerak buat ikutan karena pengin membuat orang-orang sadar, bahwa hidup itu berharga. Seperti yang udah gue bahas di atas. Kasus yang menimpa teman gue semoga bisa dijadikan pembelajaran biar kita nggak ikutan kayak gitu. So, mari #CintaiHidup. Don't waste your life. 

Selamat Ulang Tahun, Jamban Blogger!

Tahun baru identik dengan perubahan. Seperti blog gue, yang sekarang mengalami perubahan. Banyak perubahan terjadi dalam waktu satu tahun ini yang membuat blog gue semakin berkembang. Mulai dari tampilan baru, segmen baru, sampai semangat nge-blog yang tentunya harus selalu baru. Semuanya nggak lepas dari orang-orang di sekitar gue. Juga dari salah satu komunitas blogger yang gue ikuti, Jamban Blogger.

Bulan April tahun lalu, gue baru masuk ke komunitas dengan nama yang unik ini. Pernah gue buat postingannya juga di sini. Nggak kerasa, udah terhitung hampir satu tahun gue bergabung. Gue masih inget, waktu awal-awal gue masuk, membernya masih sedikit banget. Bikin thread hari ini, bisa aja dibalesnya tiga hari kemudian. Login hari ini, bisa aja masuknya baru tiga hari kemudian. Eh, nggak separah itu juga. Dulu, gue sering janjian online bareng anak-anak buat nge-forum. Makanya, walaupun member masih sedikit, tapi yang aktif lumayan banyak. Itu semua pun membuat gue 'nekat' untuk coba ngadain kopdar.

Dan, yah... yang datang pada kopdar pertama juga belum cukup untuk dijadikan sebuah tim futsal dengan seorang pelatih. Karena tim inti futsal beranggotakan lima orang ditambah seorang pelatih itu jumlahnya enam. Tanpa cadangan. Jumlah orang yang datang pada kopdar pertama hanya lima orang. Kalo main futsal, pasti kalah karena kecapean.

Tanpa persiapan, kita semua yang awalnya datang untuk sekedar ngopi-ngopi dan ngobrol, berangkat ke JCC, Senayan. Sempet salah turun di halte Transjakarta juga. Terus nyari taksi, nggak ada yang mau. Jadilah kita dibuat muter-muter di Gelora Bung Karno, jalan kaki. Tapi, itu semua terbayar lunas. Sekarang, biarkan foto-foto yang bercerita dulu...

Jamban Blogger
Berlima, yang fotoin satpam.

Jamban Blogger
Terus nonton acara MBDC.

Jamban Blogger
Foto-foto juga sama Jebraw. Jalan-jalan, Men!

Jamban Blogger
Gambar seadanya. 

Cerita lengkapnya, bisa baca postingan Tiwi di sini. Lanjut lagi, kopdar kedua yang agak berbeda. Karena founder Jamban Blogger jauh-jauh dari Malang datang ke Jakarta. Sempet diculik ke Monas. Karena belum ke Jakarta namanya kalo belum pernah ke Monas. 

Jamban Blogger
Satu aja, ya, fotonya.

Cerita lengkapnya, bisa baca postingan Hena di sini. Ada lagi kopdar pas gue dan Mas Ariesadhar talkshow, acara Jakbookfiesta, di f(x) Sudirman. Gue pernah absen kopdar pas acara SocMedFest karena lagi kurang enak badan. Tapi gue nyempetin diri untuk ikutan #KumpulKeblog yang ternyata... rame banget yang dateng. :')

Jamban Blogger
Ngerusuhin talkshow orang di Jakbookfiesta.

Jamban BloggerNgetest foto panorama. 

Jamban Blogger
Rame, euy. 

Cerita lengkap tentang #KumpulKeblog episode pertama, bisa baca postingan Rizky di sini. Saat #KumpulKeblog kedua, gue nggak ikut karena lagi ada acara. Keseruan #KumpulKeblog episode kedua yang diadakan di Ragunan itu bisa dibaca di blognya Imas. Oh iya, cerita kopdar Jamban Blogger di acara SocMedFest bisa dibaca di blognya Ucup

Gue bersama dua member Jamban Blogger (Tiwi dan Ucup) juga pernah loh ngeramein acara #NgeblogYuk yang diadain sama Benakribo. Di acara tersebut, kita juga mempromosikan Jamban Blogger. Dan alhasil, Bena ikutan gabung deh di forum blogger yang kece ini. Keseruan acara #NgeblogYuk bisa dibaca di postingan Bena yang ini.

Jamban Blogger
Benakribo.

Jamban Blogger
Trio moderator Jamban Blogger bareng Benakribo.

Udah hampir setahun gue masuk Jamban Blogger, udah banyak juga perubahan yang terjadi dan gue alami. Member jelas terus bertambah, walaupun ada yang cuman daftar untuk promosi blog, kemudian menghilang begitu saja. Tampilan juga berubah, menjadi lebih fresh dan simpel seperti sekarang. Banyak diskusi dan debat yang terjadi, tapi itu semua nggak merusak pertemanan kita. 

Semua perubahan ini perlu waktu. Dan dalam komunitas, berubah menjadi lebih baik itu membutuhkan niat dan usaha satu sama lain. Perubahan udah pasti terjadi. Nggak bisa dihindari. Tapi bisa dipengaruhi. Walaupun ada kesulitan, tapi gue yakin pasti bisa diatasi. Karena kesulitan itu diciptakan agar kita semua berusaha. Untuk saling membantu, bersama-sama membangun komunitas ini menjadi lebih baik ke depannya. 

Selamat ulang tahun, Jamban Blogger!

Jamban Blogger

Kotak Surat: Hari Sabtu, Buku Kedua, dan Pacar

Mengingat fungsi email kebanyakan hanya dipakai untuk membuat akun sosial media dan ngirim-ngirim tugas, gue kepikiran membuat segmen baru lagi di blog ini. Iya, segmen yang berkaitan dengan email ini berawal dari cukup banyaknya email yang masuk ke kotak surat gue. Rata-rata, pertanyaannya sama semua. Jadi, biar gue bisa meminimalisir pertanyaan yang sama masuk lagi, gue bakalan jawab dalam bentuk postingan agar bisa dibaca oleh semua orang. Dear email, tugas kamu bertambah satu: jadi bahan postingan. 

Gue emang nggak terlalu kreatif dalam menciptakan nama. Menurut gue, menciptakan nama baru itu susah. Apalagi kalo harus dipaksakan fokus menciptakan nama dalam waktu tertentu. Ya, sesuatu yang dipaksakan itu emang nggak enak. Jadi, gue nggak terlalu fokus banget mikirin nama segmen baru ini. Semuanya datang secara tiba-tiba. Kayak ilham. Nama "Kotak Surat" ini muncul dari nama aplikasi "Mailbox" di smartphone gue. 

Cuman diterjemahin. 

Satu hal lagi yang mendukung gue menggunakan nama "Kotak Surat" adalah: banyaknya bio twitter orang-orang yang mencantumkan email dengan format "email:" atau "Contact Person:" Yaudah, biar beda, gue mencantumkan email dengan format "Kotak Surat". So, pada postingan kali ini, gue bakalan bongkar-bongkar isi kotak surat. Silakan disimak. 

Surat

Dari Michelle Natasha

Vin, waktu awal-awal lo ngeblog, sering ngepromosiin secara langsung ke temen-temen lo gak? Apa cuma lewat jejaring sosial?
Terus pernah gak diledekin sama temen-temen lo gara-gara tulisan lo di blog?
Ada gak hal pahit yang lo rasain di dunia nyata gara-gara lo suka ngeblog?
Thank you!:D

Tertanda, 
Fans lo yang single. (@zasha89)

Pas awal-awal ngeblog, promosiin ke temen sih cuman suruh baca. Kalo dibaca aja gue juga udah seneng kok. Apalagi dipromoin lagi ke temen-temennya, terus temen-temennya yang udah baca, promoin lagi ke temen-temennya, kalo begitu terus, beh.... 

Nah, kalo promo di sosial media sering banget. 

Soal diledekin, mungkin pas postingan gue yang ini. Hal pahit di dunia nyata gara-gara nge-blog: lupa waktu, lupa mandi, lupa makan, lupa minum, lupa tidur. Ya, itu sih wajar dan semuanya pasti pernah ngerasain. Pas lagi asik-asiknya blogwalking, dalem hati bilang, "Habis baca ini, gue mau makan dulu" Kenyataannya: keterusan baca, lupa makan.

Tertanda,
Idola lo yang single.

***

Dari Azkiya Karima

Vin lo biasanya kalo udah ke habisan ide banget mau ngeposting apa, lo bakal ngapain ? Atau nyari ide dimanaa gitu ?

Kalo udah kehabisan ide, posting tulisan tentang kenapa gue kehabisan ide. Atau alternatif lain: tentang kegiatan gue di hari tersebut. Tapi... sampai sekarang gue belum pernah kehabisan ide. Soalnya, ide itu ada di mana-mana, sih. Asal kita peka. Hehe. 

***

Dari Rizta

Hey! Malam @kevinchoc 
Aku baca tweet kamu soal "Kotak Surat" buat bahan di blog kamu, so ini kesempatan aku juga buat nanya-nanya soal nge-blog.  

Sebelumnya, makasih nih kevin udah ngadain "Kotak Surat". Perkenalan dulu yah hehe..
Aku @RiriRizta, kelas XII SMK, blog kamu termasuk blog favorite aku. Tampilan blognya, materinya, gaya bahasa, ilustrasinya, semua aku suka. Buku kamu juga! Menarik, koclak, dan (lumayan) informatif :)

Jadi, yang mau aku tanyain adalah...

1. Aku seneng nulis dan seneng baca. Bahkan udah bikin alamat blogspot-nya. Jadi, sebaiknya kalau jadi pemula di blog itu harus gimana ya? Biar aman, pertama kali nge-post itu materinya yang kaya gimana sih?

2. Gimana sih caranya ngatur waktu dan mood supaya, nge-blognya itu tepat waktu dan kesannya gak maksain?

3. Kalau kita punya ide buat di jadiin bahan tulisan di blog, perlu gak sih minta pendapat dulu sama temen soal ide materi kita itu bagus atau enggak?

4. Outline itu sepenting apa sih dalam proses nge-blog? 

5. Siapa aja sih blogger yang menginspirasi kamu dan paling sering dikunjugi blognya? 

Oke, itu tadi pertanyaan-pertanyaan dari aku semoga sempet di jawab. Gak ngarep banget nih namanya muncul di kevinanggara.com tapi kalau sampe ada dan pertanyaannya di jawab, wah! Seneng banget :) 

Makasih ya Kevin, sukses terus!

Wah, makasih udah mem-favoritkan blog gue. *habis liat pertanyaannya, banyak banget*

Oke...

1. Kalo masih awal-awal bikin blog, rajin-rajin posting aja. Walaupun udah di tengah-tengah juga, harus tetep rajin, sih. Pertama kali nge-post, mungkin perkenalan dulu atau basa-basi ngomongin asal-usul lahirnya blog, kenapa nge-blog, isi blognya apa aja, dll. 

2. Setiap hari, gue nyempetin nulis apapun (biasanya menjelang tengah malam) di Word maupun draft blog. Ya, lumayan hasilnya nanti walaupun nulisnya dikit, daripada nggak sama sekali, kan. Dan kalo ngomongin mood, jangan biarin mood ngalahin kita. Kita yang harus ngalahin mood. Nge-blog itu bisa kapan aja dan di mana aja, loh. Biar nggak terkesan maksa, nulis itu harus jujur. 

Kecuali bikin fiksi. Bisa ngarang sebebas mungkin. 

3. Tergantung, kalo masih nggak yakin, silakan aja. Tapi kalo gue, langsung jadiin tulisan dan publish. Karena nasib blog itu yang nentuin ya pemiliknya sendiri, bukan orang lain. Jarang update, ya risikonya blog jadi sepi. Anyway, blog juga nggak bakal jadi apa-apa sih tanpa orang yang rela luangin waktunya baca tulisan kita.

4. Nggak perlu outline. Nge-blog itu bebas. Kecuali bikin buku. Makanya, gue lebih seneng nge-blog daripada bikin buku. Kalo bikin buku, selain agak rumit, juga perlu waktu yang nggak lama dan menguras banyak tenaga. 

5. Akhirnya pertanyaan terakhir. Blogger yang menginspirasi gue banyak banget. Soalnya, belajar itu bisa dari siapa aja. Dari Farhat Abbas misalnya. Gue bisa belajar biar nggak mengikuti hidupnya yang sia-sia. Dari istri Farhat Abbas juga. Gue bisa belajar menjadi orang yang sabar. 

Langsung liat aja nih blog-blog yang sering gue kunjungin di sini.

Dan makasih, Rizta, atas pertanyaannya.

***

Dari Ridhwan Kurniantoro

Vin, gue mau nanya tentang blog dan buku boleh ya ... oh ya nama gue Ridhwan itu yang punya failholics.blogspot.com*promositerselubung*

blog dulu ya, gimana ya caranya supaya ketika nyari hal tentang postingan yang kita tulis, blog kita ada di halaman pertama google, satu lagi kita kan udah pengen konsisten, tapi kena writer's block gitu gimana vin ?

sekarang buku ya, kalo kita mau nerbitin buku, sedangkan rumah kita ga ada yang deket sama publishing , nah kalo kirim lewat pos gapapa kan ? kalo gimana, kira2 nanti koordinasinya gimana ya sama penerbitnya ?

oke sekian aja vin, makasih sebelumnya :)

1. Biar postingan ada di halaman pertama google, mungkin yang jago SEO lebih tau. Gue sendiri nggak terlalu jago SEO. Menurut gue, kalo postingan banyak yang suka dan banyak dibaca, nanti dengan sendirinya bakal masuk ke halaman pertama google. Postingan yang masuk di halaman pertama google, berarti disukai google. Postingan yang rame dibicarain di mana-mana, berarti disukai orang banyak. Pilih mana? :)

2. Gue salah satu orang yang nggak percaya writer's block. Itu hanya sugesti yang membuat kita males nulis. Kalo dari awal emang udah niat, nggak mungkin bakalan kena writer's block kok. Dan, jangan hanya niat doang, tapi lakuin.

3. Kirim naskah lewat pos nggak apa-apa. Koordinasinya, nanti mereka pasti hubungin, kalo naskahnya diterima. Soal kelanjutannya, ya lihat nanti gimana.  Kalo gue, kebetulan satu kota sama penerbit. Jadi gampang ngurusinnya.. 

***

Dari Selvia Sari

Kepp, gue mau nanya:
1. Apa yang mendorong lo pertama kali buat nge-blog?
2. Kenapa setiap minggu cuma sekali posting blog? Kenapa milih hari Sabtu sebagai hari posting nya?
3. Menurut lo, anonim user itu apa?

Sekian. Thanks

1. Keinginan buat jadi penulis yang berawal dari blog. Dan sekarang, udah terwujud. Gue pengin nunjukin, bahwa blogger itu nggak bisa dilihat sebelah mata. Kecuali yang lihat bajak laut. Blogger itu sebenarnya juga udah termasuk profesi, bagi gue. 

2. Kalo kebanyakan, nggak efektif. Gue pernah dalam seminggu bisa publish postingan beberapa kali, tapi menurut gue, itu bisa jadi blunder. Ketika misalnya kita udah lelah, pembaca yang dalam seminggu bisa baca 3-4 postingan, malah kecewa karena dalam seminggu kita hanya menghasilkan 1 postingan. Gue nggak mau kayak gitu. Kayak yang gue bilang di atas, blogger itu udah termasuk profesi. Setidaknya bagi gue. Makanya, gue buat jadwal yang harus gue tepati setiap minggu.

Gue buat semacam deadline. Bahwa setiap hari Sabtu, gue harus publish postingan. Kenapa hari Sabtu? Karena gue tau, pembaca gue kebanyakan jomblo. Tiap malam minggu sendiri. Biar nggak kesepian, makanya gue publish postingan pas hari Sabtu (tepatnya pas malam minggu), buat nemenin mereka. Gue juga pengin bikin orang-orang tiap hari Sabtu kepikiran, "Wah, ini hari Sabtu, pasti si Kevin update postingan, nih!" 

3. Anonim itu lawan kata. Itu antonim! 

User yang nggak punya identitas.

***

Dari Dessi Setiastuti

Setelah buku SGFD, apa ada niatan atau udah rencana bikin buku yang ke-2? Kalo iya, apakah buku yang ke-2 ini mempunyai ciri tersendiri (paling menonjol/berbeda)?

Thanks,

Niat dan rencana udah ada. Udah jalan juga, baru sedikit tapi. Beda sama buku pertama yang lebih ke how-to, tapi konsepnya mirip buku-buku personal literature kebanyakan yang bergenre komedi.

Doain aja lancar.


***
Dari Lulu Ilma

hai vin! :)
salam kenal, gue lulu. Gue punya blog yang berisikan tentang hasil karya gambar gue. Awalnya gue mau buat blog gue itu berisikan cerita2 pendek atau apapun kayak semacem blog punya lo gitu vin. Tapi gue ini punya kebiasaan yg susah banget diilanginnya, yaitu m a l e s. Dan saat itu gue jadi ogah2an ngeblog. Karena gue suka ngegambar, dan lagi getol2nya pelajarin software buat ngegambar gitu, gue ubah niatan awal gue menjadi ngeblog untuk posting hasil2 gambar. Nah kayak yg gue bilang tadi, gue ini agak pemalas. Dan gue bagi tipsnya dong biar gak gampang males ngeblog gitu, dan gue juga minta saran nih buat blog gue yg tak terurus itu :') mampir juga ya ke blog-bolul.blogspot.com

Terimakasih vin udah nyempetin baca dan (kalo) sempet bales, hehe..
Salam blogger! :D

Males itu ibarat angka 8 yang ditidurin. Tak terhingga.

Jadi, balik lagi ke diri sendiri sih kalo itu. Gue bukan dukun yang bisa membuat rasa males seseorang itu hilang dalam sekejap. Lagian, gue aja belum bisa ngalahin rasa males dalam diri sendiri. Saran gue: konsultasi ke guru BK aja. Oh iya, nih, baca tulisan gue tentang 4 hal penting yang harus kamu tahu sebelum nge-blog.

Semoga nggak males lagi. 

***

Dari Rido Arbain

Kak Kevin udah punya pacar?

Bye. Segmen kali ini selesai, guys. 

***

Akhirnya, sampai di sini juga.

Email yang masuk ke gue buat segmen ini ada puluhan. Nggak bisa gue bales semua karena kebanyakan, pertanyaan ada yang sama, dan masih ada juga yang ngirim tanpa subject "Kotak Surat" Padahal, gue udah ngasih tau sebelumnya. Iya, gue ambil beberapa email doang buat ditampilin dalam postingan. Ke depannya, segmen ini bakalan jalan terus, tergantung masih ada yang ngirim email atau nggak. Bisa sebulan sekali, dua bulan sekali, tiga bulan sekali... Pokoknya, tergantung email masuk ke kotak surat gue.

Yak, caranya tinggal kirim email ke kevinchocs@gmail.com dengan subject "Kotak Surat" (tanpa tanda kutip), terus bebas deh nanya apa aja. Tapi yang gue utamain soal blog. Oke, gue tunggu email kalian!

Eits, tunggu, belum selesai postingannya. Gue mau ngasih tau beberapa hal. Yang pertama, tentang template blog yang baru. Iya, gue ngedit template ini seharian dengan desain yang lebih simpel dan akses yang lebih cepat. Dulu, banyak yang ngeluh karena blog gue berat. Makanya, gue coba perbaiki dan jadilah seperti sekarang ini. Gimana pendapat kalian? Hehe. Yang kedua, logo atau banner baru blog gue. Nih:

Kevin Anggara

Yang ketiga, tahun 2014 ini banyak project (selain blog dan buku) yang bakal gue kerjain. Bakalan sibuk pastinya. Tapi tenang, postingan blog jalan terus seperti biasa. Yang keempat, hmm... udah kali, ya. Hehe. Sekian, sampai jumpa di postingan berikutnya, guys!

Faktor yang Membuat Blog Menarik

Beberapa waktu lalu saat main ke jambanblogger.com, gue mampir ke salah satu topik berjudul, "Faktor apakah yang membuat blog menarik?" Pertanyaan itu diajukan oleh salah satu temen blogger gue, Fadhli. Setelah lumayan lama nge-blog, gue pikir ada baiknya juga kalo gue coba bantu jawab. Siapa tau jawaban gue ini bisa bermanfaat bagi nusa dan bangsa.  

Ada lima faktor yang disediakan, lalu gue urutkan dari yang terpenting. Gue memikirkan alasan yang cocok kenapa gue bisa mengurutkan seperti itu. Sampai akhirnya kopi sachetan hadir dan membantu kinerja otak gue mencari jawabannya. Dari kelima faktor yang membuat blog menarik itu, gue menanalogikan blog sebagai rumah kita di dunia maya. 

Ketika sosial media seperti Friendster tergantikan oleh Facebook dan kemudian digusur lagi oleh Twitter, gue menyimpulkan bahwa hanya blog yang nggak akan pernah basi. Blog yang gue analogikan sebagai rumah itu lengkap karena semuanya ada. Mulai dari tulisan, foto, video, bahkan widget berupa sosial media itu sendiri ada di blog. Nah, buat yang udah bosen main sosial media karena ketemu orangnya itu-itu aja, gue saranin mending nge-blog aja.

Terus, apa aja faktor yang membuat blog menarik? Here we go: 
Blog
1. Tampilan

Anggaplah blog itu rumah. Pembaca adalah tamu yang mampir ke rumah kita. Tentunya, kita harus membuat tamu nyaman dong? Sama halnya kayak blog. Mau konten atau isinya sebagus apapun, kalo tampilannya bikin sakit mata dan nggak nyaman, siapa coba yang betah? Misalnya aja, Raditya Dika yang tulisannya nggak usah diragukan lagi. Kalo tampilan blognya bikin sakit mata, siapa yang betah? Gue pribadi, nggak betah. Hehehe.

Karena setiap mampir ke sebuah rumah, otomatis yang kita lihat pasti tampilannya duluan. Sama halnya kayak blog. Setiap mampir ke sebuah blog, otomatis yang kita lihat pasti tampilannya duluan. Bikin nyaman? Bacanya pun jadi enak. Bikin sakit mata? Ya selamat tinggal pembaca. Minimal, tampilan yang simpel atau minimalis udah cukuplah. 

Nggak usah pake widget lagu, karena selera musik orang beda-beda. Nggak usah pake widget jam atau kalender, karena teknologi udah canggih, tinggal lihat gadget aja. Nggak usah pake widget semut-semutan, karena berbahaya jika nanti ada berita, "Seorang Blogger Menonjok Layar Komputer Karena Kesal Ada Semut di Layar" di media massa.

2. Konten

Setelah tampilan udah membuat pembaca nyaman, baru kita ngisi kontennya. Anggaplah blog itu rumah. Setelah pembaca melihat tampilan rumah kita yang asik, pasti nggak sabar mau masuk dong? Nah, isi dalam rumah itu adalah postingan-postingan kita. Konten ini yang menentukan, setelah masuk ke dalam rumah, pembaca betah atau mau cepat-cepat keluar? 

Sebisa mungkin, isi kontennya yang menarik dan informatif. Walaupun blog personal, siapa yang betah dicurhatin mulu? Apalagi yang isinya galau-galauan. Kecuali, pembaca kalian adalah tipe pendengar yang baik, yang bisa dijadikan tempat curhat. Tapi, percayalah bahwa hidup terlalu indah untuk dipake galau-galauan. Mending juga nge-blog. Selain bermanfaat, hati juga jadi lega. Isi blognya? Curhat. Sama aja. Sekali-sekali, buatlah postingan-postingan dengan tema yang berbeda. Jangan yang itu-itu aja. Kita sebagai tuan rumah harus membuat tamu berpikir, "Wah, minggu ini dia curhat, minggu depan apa ya? Mampir, ah!" 

Buat pembaca penasaran dan ketagihan untuk mampir lagi. 

Gue juga lebih menghargai mereka yang membuat postingan tutorial, berita dan semacamnya ketimbang yang postingannya copas. Anggaplah blog itu rumah. Emang mau dibilang sama tamu, "Isi rumah elu kok sama kayak rumah sebelah?" Kalo kalian mencuri tulisan milik orang lain, cepat atau lambat rumah kalian bakalan dikepung sama "polisi" 

Inget, 


"Blogging isn't about publishing as much as you can. It's about publishing as smart as you can." ― Jon Morrow

3. Loading Blog

Ini hanya pendukung. Anggaplah blog itu rumah. Mau masuk ke dalam, tapi pintunya susah dibuka. Harus digedor-gedor atau didorong dulu dengan keras. Pembaca pasti sabar menunggu, kalo isi di dalam rumah itu menarik. Bagaimana caranya tamu tau isi rumah itu menarik? Anggaplah pemilik rumah itu Raditya Dika. Mau pintunya susah dibuka juga, pembaca bakalan sabar nungguin. Darimana pembaca tau itu rumah Raditya Dika? 

Judul dan header bloglah jawabannya. Kedua hal itu harus mewakili sang pemilik blog atau tema blog itu sendiri. Contohnya judul blog gue: Kevin Anggara. Header blog gue menggambarkan tema dan ilustrasi diri gue. Dari header itu, tamu juga jadi bisa tau bahwa, "Ooo, si Kevin suka warna merah. Si Kevin pendukung Manchester United. Si Kevin pake kacamata. Si Kevin suka minum kopi sambil main laptop." Kurang lebih gitu. 

Eh, ini bahas loading blog, kan? Anywayloading blog itu hanya pendukung sih. Yang penting tampilan dan isinya menarik, pembaca pasti bakalan sabar nunggu. Lanjut...


4. Ilustrasi

Ini juga hanya pendukung. Udah gue bahas sedikit juga di atas. Anggaplah blog itu rumah. Kalo di depan rumah ada halaman depan yang ditanami pepohonan rimbun, nggak usah masuk juga udah pasti betah, kan, karena adem. Sama halnya kayak blog. Tapi tergantung, kalian adalah tipe blogger yang pengin menonjolkan ilustrasi atau konten?


Kalo blogger yang biasa bikin artwork gitu, postingannya pasti penuh ilustrasi buatan sendiri. Saran gue sih, usahakan ada tulisannya sedikit, biar postingannya lebih berisi dan nggak berkesan kayak album foto. Bisa tulisan tentang proses pembuatan artwork, alat-alat yang digunakan, kenapa membuat artwork itu, dan sebagainya. 

Gue sendiri betah dan suka kalo blogwalking, terus nemuin blog yang isinya artwork.

5. Domain .com



Anggaplah blog itu rumah. Kalo tamu udah pernah mampir dan kita pindah rumah (alamat blog), pasti sebagian tamu bakalan bela-belain nyari alamat baru kita. Sama pandangannya dengan: Belum pindah domain = ngontrak. Pindah domain = beli rumah sendiri. Nggak wajib dan begitu berpengaruh untuk membuat suatu blog terlihat menarik.

Banyak yang udah pindah rumah, tapi belum tentu isinya bagus. Banyak yang belum pindah rumah, tapi belum tentu isinya jelek. Sebagian orang mungkin pengin praktis, karena malas ngetik alamat blog panjang-panjang. Sebagian orang mungkin menilai, dengan domain .com berarti kelihatan lebih profesional. Pindah atau nggak, itu pilihan kalian.
***

Gue mengurutkannya seperti di atas dengan penilaian pribadi gue setiap mengunjungi suatu blog. Menarik atau nggak, gue menilainya dari faktor-faktor tersebut. Jadi, kalo ada yang nggak sependapat sama gue, ya nggak masalah. Boleh juga sharing di comment-box, menurut kalian, apa faktor yang membuat blog menarik? Urutkan (tampilan, konten, loading blog, ilustrasi, domain .com), lalu beri alasannya juga. Oiya, jangan lupa baca tulisan gue di Nyunyu tentang 4 hal penting yang harus kamu tahu sebelum nge-blog

Like I said before, anggaplah blog itu rumah. Sekarang, tergantung gimana caranya membuat tamu nyaman dan betah. Punya blog tapi nggak pernah di-update itu kayak rumah, tapi nggak berpenghuni. Isinya kosong. Awas aja, nanti ada hantu loh. 

Lalu, jangan lupakan prinsip dasar sebuah blog. Iya, berbagi. Semakin banyak berbagi, semakin banyak juga yang didapat. Jangan nge-blog untuk terkenal. Jangan nge-blog untuk mencari banyak followers. Jangan nge-blog untuk menghasilkan uang. Tapi nge-bloglah karena kalian ingin berbagi. Karena berbagi nggak pernah rugi.

Cheers! \o/