Kategori

Pertemuan Absurd Dengan Editor - 2



Kamis kemarin, gue kembali melakukan pertemuan absurd dengan editor. Setelah asik ber-sms ria sampai lupa makan 3 hari, akhirnya ditentukan tempat pertemuan selanjutnya: Plaza Festival. Kamis siang itu, setelah pulang sekolah, gue bersama seorang teman - yang sebelumnya udah gue ajak buat memandu gue kesana - berangkat naik busway a.k.a TransJakarta. FYI aja, ini kali kedua gue naik busway. Sebagai anak yang dilahirkan di ibukota Indonesia, gue merasa gagal. 

Pertama kali gue naik busway itu udah 4 tahun yang lalu, saat gue masih SD, saat boyband belom merajalela seperti sekarang, saat Sir Alex Ferguson belum pensiun. Itu juga gue udah lupa banget gimana kronologinya sampe bisa naik busway. Ah... mungkin gue dihipnotis. Maklum lah, anak rumahan. Jarang keluar rumah. Keluar rumah juga paling ke Indomaret atau sekolah. 

Tujuan gue ngajak temen, karena ya... dia ternyata tau rutenya. Walaupun ini pertama kali juga bagi kita buat menginjakkan kaki di Plaza Festival. Oh iya, gue sempet nyesek juga. Sesudah mengeluarkan uang 3.500 untuk satu tiket busway, kertas persegi panjang berwarna merah muda itu malah dirobek begitu saja sama penjaga loket. Gue pengen marah, tapi gue tahan. Nyesek nggak sih, setelah sekian lama nggak beli tiket busway, saat baru-baru beli, malah dirobek. Paling nggak gue bayar setengah harga, lah! 

Santai... santai...

Seperti yang gue bilang tadi, ini pertama kalinya lagi (kedua woi!) gue naik busway, setelah 4 tahun. Ternyata suasana dalem busway tuh gini, ya. Rame. Jarang dapet tempat duduk. Desak-desakan. Hih.

Gue duluan yang masuk, minggir!

Karena itulah, mau nggak mau, gue harus pegangan sama: 


Ternyata, susah juga mau naik busway dengan nyaman. Sekarang, gue paham kok perasaan kalian, yang tiap sekolah, kerja atau bepergian harus selalu naik busway. I know that feel, bro.

-

Gue berangkat dari halte olimo, turun di halte Dukuh Atas. Transit lagi menuju Ragunan, turun di halte GOR Sumantri. Dan sesuatu banget ya, dari Dukuh Atas ke GOR Sumantri, isi busway-nya sepi! Huahahaha iya, sepi!
Bangku gue woi! Awas!

Yang tadinya gue desak-desakan, sekarang gue bisa lega. Yang tadinya gue berdiri, sekarang gue bisa tidur-tiduran.  That's life, bro.

Selama perjalanan juga gue menemui tempat-tempat baru. Gedung KPK misalnya. Saat gue melewati gedung KPK kemarin, entah kenapa lagi rame banget dengan lautan orang-orang. Mungkin ada demo tentang buku gue yang belom terbit-terbit.

Bukan Komisi Pasukan Kevin. Bukan!

Jadi, setelah kurang lebih satu jam berada di perjalanan, akhirnya gue sampai juga di GOR Sumantri. 

Ekspetasi.

Kebetulan, Plaza Festival tepat berada di depan halte GOR Sumantri. Langsung aja gue menuju ke Mekdi Plaza Festival, untuk makan siang bareng temen gue. Si editor baru nyampe Mampang saat gue makan siang. 

-

Nggak lama setelah gue selesai makan siang, editor gue yang keren, Elly (@RyAzzura), sampai juga di Plaza Festival bareng Bedu (@BadruAlwahdi), dan Gita (@gigigitz). Entah semalem gue mimpi apa, ternyata celana gue kembaran sama Elly. Cieeee. Jadilah kita nongkrong di J.Co buat ngobrol-ngobrol dan memulai pertemuan ini. 

Ya, pertemuan itu kurang lebih membahas cara-cara promosi buku gue nanti. Dimana rencananya gue bakal ikut dan dibikinin talkshow-talkshow gitu di sekolah se-Jabodetabek! Tujuannya ya buat promo buku gue. Huahahaha. Gue juga dapet komen absurd dari temen gue di forum Jamban Blogger mengenai rencana talkshow ini: 
*dilemparin batu sama anak sekolahan*

Sampai ke ilustrasi cover, waktu itu gue ditanya Gita:

"Ada ilustrasi atau ide nggak kayak gimana cover kamu nanti, biar bisa narik pembeli gitu?"

Gue bingung. Gue sih pengen yang simple, tapi "wah" gitu. Langsung aja gue tanya-tanya sama temen-temen lewat twitter, forum dan via sms. Jawabannya kurang lebih begini:

Ada juga yang absurd + kampret jawabnya:

Pink!

Huft. Dari beberapa obrolan juga gue disuruh buat video tentang salah satu bagian tulisan dalam buku gue. Jadi, orang nggak cuman ngenal gue dari tulisan, tapi juga dari video. Doakan semoga gue bisa, ya. Oh iya... ini ada beberapa sneak-peek sketsa ilustrasi yang bakalan hadir di buku gue nanti. (klik aja buat zoom in)





Dan pasti ini yang kalian tunggu-tunggu. Mengenai terbitnya buku gue, si editor memberitahu bahwa kemungkinan buku gue terbit itu pas liburan sekolah/awal masuk sekolah. Ya sekitar akhir bulan Juni, atau awal bulan Juli. So, tunggu aja.

Ya, kayaknya cuman itu yang bisa gue report-in dari pertemuan absurd dengan editor bagian ke 2. Selesai pertemuan, kita berpisah. Gue sebagai anak Jakarta Barat coba-coba mengelilingi Jakarta Selatan (walau cuman beberapa langkah). Disitu, gue sempet terdiam tanpa kata melihat ketinggian salah satu gedung yang berada di belakang Plaza Festival. Nih:

Bakrie Tower!

Demi planet Neptunus, aslinya lebih tinggi daripada yang digambar. Yaiyalah!

-

In the end of the post, gue mau minta saran dan masukan dari kalian mengenai ilustrasi cover yang  sekiranya tepat buat buku gue. Saran judul juga boleh! Huahahaha. Salam absurd!

Trust me, i'm a blogger.

Cara Berubah Jadi Super Saiyan


Melanjutkan tutorial absurd pertama gue tentang Cara Melakukan Kamehameha, kali ini kalian bertemu lagi dengan gue di acara Mancing Mania, Mantap! Oke, ini salah fokus. Gue ambil dari film Dragon Ball lagi, nih. Yang udah nguasain kamehameha di tutorial sebelumnya pasti penasaran dong buat meningkatkan kekuatan kamehameha-nya dan berubah jadi super saiyan? Santai... santai... Sebelumnya pastikan kalian membaca ini sambil duduk, jangan tiduran. Karena postingan gue kali ini serius.... absurdnya. Gue saranin juga kalo kalian belom cukup kuat melakukan kamehameha, jangan dilanjutin bacanya. Iya, kalimat sebelum ini cuma becanda doang, biar kesannya gue bisa serius juga gitu.

Ya langsung aja, gue bakal ngasih tau sedikit apa itu Super Saiyan. Super Saiyan ini adalah transformasi lanjutan dari ras Saiyan. Perbedaannya juga gampang banget diliat. Kalo Saiyan itu rambut-nya masih warna hitam, kalo berubah jadi Super Saiyan otomatis rambutnya ikutan berubah jadi warna kuning. Semacam anak ayam alay yang dulu diwarnain itu loh. 

Transformasi Super Saiyan ini dipicu oleh faktor yang berbeda-beda juga. Iya, misalnya Goku. Goku mencapai Super Saiyan karena kemarahannya waktu itu (atas pembunuhan Krillin, yang nonton pasti tau). Kalo Vegeta, er... bukan merk minuman sachet ya. Vegeta berubah jadi Super Saiyan karena frustasi akan ketidakmampuan-nya mencapai Super Saiyan. Bingung, kan? Jadi, Vegeta frustasi karena ingin melebihi Goku gitu loh.

Super Saiyan

Oke, sekarang langsung aja gue ngasih cara-cara buat berubah jadi Super Saiyan. Pertama, kalo kata Goku, untuk menjadi Super Saiyan itu membutuhkan amarah yang besar bet, eh banget. Misalnya, bayangin iPhone 5 yang baru kalian beli dari hasil merengek ke orang tua selama 6 bulan dilempar ke dalem mangkok bakso yang penuh dengan saos cabe. Atau calon gebetan kalian ternyata udah punya pacar... dua. Kalian di-tigain. Hih. 
Super Saiyan
Marah, kan?

Kedua, seperti gue bilang tadi, transformasi ke Super Saiyan ini membutuhkan amarah yang tinggi, juga tujuan yang jelas. Goku lagi misalnya, waktu itu dia pengen banget bisa ngalahin Frieza. Oh iya, Super Saiyan ini meningkatkan kekuatan kita 50x dari kekuatan normal. 

Transformasi ini punya efek yang cukup nyata buat kepribadian kalian. Awalnya kalian baik hati, tidak sombong dan rajin menabung, jangan kaget kalo  habis berubah jadi Super Saiyan, kalian bisa jadi kejam, penuh amarah, dan nggak ke-kontrol. Saat pertama kali gue mencoba berubah jadi Super Saiyan, WC rumah gue acak-acakan, kamar gue jadi kayak kapal bajak laut yang baru kalah perang, dan satu lagi, Jakarta gempa. Oke.... itu terlalu frontal.

Jangan ditiru.

Gue mencoba berubah jadi Super Saiyan lagi di luar rumah, tapi nggak jadi. Iya, soalnya waktu itu hujan.  

Ketiga, setelah kalian punya konsentrasi, amarah yang tinggi, dan tujuan yang jelas, langsung aja menghadap keatas, dan teriak: "DEMI TU-HAAAAAAAAAAN" "HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!" Jangan lupa posisikan tangan kalian kayak gini: 


Kayaknya itu doang cara-cara berubah jadi Super Saiyan menurut gue. Absurd, kan? Iya. Dan perubahan paling mencolok setelah berubah jadi Super Saiyan, seperti gue bilang tadi, adalah warna rambut yang jadi kuning (berdiri gitu keatas). Terus di sekeliling kalian biasanya ada api-api yang berkobar.

Iya, nggak cuman rambut yang berubah jadi warna kuning, tapi kulit kepala, alis, bulu (di ekor mereka, biasa ada Saiyan yang punya ekor gitu tuh) juga ikutan berubah warna. Warna mata biasanya juga berubah jadi biru kehijau-hijauan.  Bentuk mata apalagi. 



Energi kuning atau yang gue sebut api yang berkobar-kobar itu adalah aura. Ada perubahan kepribadian juga buat yang udah berubah jadi Super Saiyan. Mereka jadi lebih agresif, lebih cepet bertindak dan tentunya lebih kuat. 

Ya, kurang lebih segitu dulu tutorial absurd dari gue pada hari Sabtu yang cerah ini. Makasih udah mau baca. Sekian.

Pertemuan Absurd Dengan Editor


Cita-cita gue adalah menjadi seorang penulis. Paling nggak bisa nerbitin buku lah. Atau paling nggaknya lagi bisa nyalurin hobi gue nulis di blog ini. Gue emang baru punya rencana bikin naskah saat itu, sampe akhirnya di suatu siang saat pulang sekolah, gue ngecek twitter dan ada mention masuk (bukan dari Maudy Ayunda lagi!) kurang lebih begini: "Hai vin, gue dari Bukune. Boleh minta contact lo nggak?" Pertama gue kira ini modus penipuan baru, tapi karena gue orangnya gampang ketipu jadilah gue bales: "Boleh, buat apa ya? Cek DM." Kampret.

Siang itu gue resmi ketipu ngasih nomor handphone gue ke orang misterius yang bilang bahwa dia adalah  seorang editor. Gue sempet bingung, apa dia nggak ada nomor handphone sendiri sampe-sampe minta nomor handphone ke gue? Kalo dia minta nomor handphone gue, nah gue pake apa dong? Pake handphone tanpa nomor atau SIM itu ibarat pacaran tapi nggak ada pacarnya. Bilang aja jomblo gitu. Hambar. Iya, padahal dalem hati gue mah seneng kegirangan karena dihubungin sama editor gini. 


Setelah adegan ngasih nomor itu selesai, akhirnya gue pun ber-sms ria dengan dia. Sorry nih, gue bukan blackberry user dengan fitur chat bbm-nya yang bisa bagi-bagi pin ke orang lain. Gue adalah seorang pengguna handphone biasa. Bagi gue, handphone itu yang penting bisa sms dan telponan. Right? 


"Rumah lo dimana?"
"Mulai nge-blog dari kapan?"
"Ada niat buat nerbitin buku nggak?"
"Besok hujan nggak?"
"Nama gue siapa?"

Kira-kira itu beberapa pertanyaan yang dia tanya ke gue via sms. Gue dengan semangatnya pun membalas:


"Di rumah."

"Dari sejak bikin blog."
"Ada."
"Hujan ringan (17%) di Jakarta."
"Nama gue: Kevin."

Singkat cerita setelah ngobrol-ngobrol via sms, gue pun jadi tau dia adalah seorang Editor di Bukune. Gue jadi tau ternyata dia pengguna Blackberry. Gue jadi tau ternyata dia punya peliharaan kucing berkepala naga. Gue jadi tau kalo jari tangannya ada 12. Gue jadi tau kalo kalian udah ngabisin waktu sekedar buat baca ini.




Dan setelah disepakatin melalui Konferensi Meja Bundar, gue pun janjian ketemu dengan editor itu buat membahas kerja sama nerbitin buku. Mimpi jadi kenyataan! Ibaratnya sekarang itu gue udah ada di depan pintu bernama kenyataan, tinggal masuk doang.
Hari yang gue tunggu-tunggu pun tiba. Gue akan bertemu si editor yang akan dateng bersama seniornya. Wuih, dalem hati gue bangga setengah mati, udah ketemu editor, ketemu senior editornya pula. Jam 16:00 sore adalah waktu yang ditentukan. Gue udah siap-siap dari jam 05:00 pagi saking rajin dan bego-nya. Dan, karena waktu itu gue adalah seorang anak gaul absurd yang juga baru pulang dari Terdampar di Bali, gue mengenakan kaos merah yang gue beli di Krisna, Bali. Kayak gini desainnya:
Bali so tweet, follow me!

Pertama, gue merubah tempat yang udah dijanjikan ke Seven Eleven Mangga Besar. Biar kesannya lebih gaul dan alay maksimal gitu. Kebetulan dia dan seniornya udah jalan naik taksi menuju Gajah Mada Plaza, tempat yang dijanjikan.

"Bilang sama sopir taksinya, di Sevel Mangga Besar aja. Deket kok dari Gajah Mada Plaza." sms gue. 

"Oke." balasnya.

Gue pun dengan gaulnya jalan keluar rumah dengan tas kecil untuk menuju ke Sevel Mangga Besar. Sampai di Sevelnya, gue beli minum dulu, sob. Sambil menunggu-nunggu mereka yang lagi jalan kesini. 5 menit... 10 menit... mereka kok belom nyampe-nyampe ya? 

"Udah sampe mana? Sevel Mangga Besar loh." sms gue dengan penasaran. 

"Udah mau nyampe Sevel Mangga Besar nih, seberang Gajah Mada, kan?" dia bales sambil nanya.

"Waduh, bukan Sevel yang itu!! Kesinian lagi, Mangga Besar!" bales gue, panik.

5 menit.... belom ada balesan.

"Wah lo dimana? Gue udah bolak-balik sama sopir taksinya dari tadi, Sevel Mangga Besar cuman ada di seberang Gajah Mada ini." dia kemudian sms gue. 

"Waduh nyasar jauh, bro. Yaudah tau Hotel Mercure nggak? Gue jalan kesana aja ya, kita ketemuan dulu di sana." bales gue, bersiap-siap jalan ke Hotel Mercure.

"Ooh Hotel Mercure? Gue tau, oke gue kesana ya." 

Ah ternyata dia tau, hati gue langsung tenang. Gue jalan kaki ke Hotel Mercure yang lumayan jauh dan sukses bikin betis kaki gue nangis. 10 menit kemudian, gue nyampe dengan ganteng di depan Hotel Mercure.


Ini Mercure yang gue bilang ke dia.

Nggak berapa lama kemudian, dia nelpon gue.

"Halo, vin? Lo dimana? Gue udah di Hotel Mercure nih. Gue pake kemeja biru." kata dia.

"Ini gue udah di depan Hotel Mercure. Oke, gue pake baju merah ya." bales gue.

"Loh, lo dimananya? Kok nggak ada? Gue di depan Hotel Mercure nih!" sahut dia, nggak mau kalah.

"Loh, gue juga di depan Hotel Mercure nih!" sahut gue lagi, nggak mau kalah. 

Gue mondar-mandir di depan Hotel Mercure nyariin sosok orang berkemeja biru sambil megang handphone. Tapi nggak ada. 

"Kok nggak ada? Depan gue halte busway nih." gue ngasih tau dia.

"Halte busway? Tunggu.... Udah lo ke Sevel seberang Gajah Mada aja, vin. Sekarang." katanya.

Waktu udah menunjukkan pukul 17:30, padahal janjiannya jam 16:00. Ngaret gara-gara nyasar ini, kampret. Dengan lemes dan capeknya, gue langsung menyetujui ajakannya. Secepatnya, gue cari angkot yang menuju kesana, lalu naik. Iyalah masa gue liatin aja itu angkotnya.

Sampai di Sevel, gue ngasih tau dia via sms kalo gue udah nyampe. Iseng, gue masuk Sevel untuk ngadem sambil ngeliatin minuman. Tiba-tiba aja ada sms:

"Vin, lo masuk Sevel ya? Keluar!" sms si editor.

Gue langsung keluar dan sujud sukur karena akhirnya ketemu dia. AKHIRNYA!!! 
 
Saat itu juga gue langsung diajak ke McCafe yang kebetulan deket dari Sevelnya itu. Ternyata setelah basa-basi dikit, gue baru tau kalo dia nunggu di Hotel Mercure yang ada di deket Sevel itu! Kampret! Hotel Mercurenya ada dua ternyata.

Denah yang lagi-lagi gue gambar pake Paint. 

"Senior gue udah nunggu disana tuh. Kita laper, jadi ngobrolnya disana aja ya? Sekalian gue pengin makan, hehehe." kata dia.

Gue cuman ngangguk-ngangguk dan ngikutin dia aja jalan kaki ke McCafe yang jaraknya nggak terlalu jauh dari situ. Langit mulai gelap, sob. Nggak beberapa lama kemudian, sampailah gue di McCafe. Ada senior si editor yang ternyata lagi asik makan ayam Mekdi. Gue langsung kenalan sama dia.

"Gue Fial, sori ya tangan gue kotor, lagi makan nih hehehe." kata dia memperkenalkan diri.

"Gue Kevin. Fial? Kayaknya gue pernah denger." langsung gue buka buku Benabook yang kebetulan gue bawa saat itu.

Yah... kecapek-an ini terobati setelah gue tau bahwa dia itu ternyata: Syafial Rustama (@syafial). Huahahaha dia adalah editor buku yang terbaru saat itu, Benabook! Dia juga yang udah menjadi editor buku-buku terkenal kayak SKRIPSHIT-nya @shitlicious, Koar-Koar Backpacker Gembel-nya @takdos, dan masih banyak lagi. Gue merasa beruntung bisa ketemu editor buku yang selama ini hanya gue ketahui namanya dari buku. Sekarang, secara langsung gue ketemu sama dia! Huehehe, nggak ketinggalan orang yang berjasa "nemuin" gue lewat twitter, Elly (@RyAzzura).


McCafe!

Singkat cerita, kita ngobrol-ngobrol banyak soal gimana kalo gue nerbitin buku, dunia tulis menulis, dan lain-lain yang berkaitan dengan buku. Sampai akhirnya saat itu juga Elly membuat outline untuk buku pertama gue yang mudah-mudahan jadi terbit. Yeah!

Selama dua minggu, gue nggak lepas dari komputer dan tentunya Microsoft Word buat ngetik naskah gue ini. Dan, setelah diberi sedikit asupan dari mereka, akhirnya naskah gue kelar. Sekarang lagi proses pengeditan aja. Doain aja lancar dan cepet terbit.


Sedikit tampilan folder naskah.

Pertemuan dengan Editor Bukune, yang secara nggak sengaja "menemukan" blog absurd ini dan akhirnya terbentuklah: naskah gue. Cita-cita gue sebentar lagi jadi kenyataan. Semoga aja. Amin :))


-------------------------------


Kabar terbaru yang gue dapet dari si editor, bulan depan (Juni), iya... buku gue dijadwalin terbit! Yeah!




Tentang 50 Finalis Lomba Blog #TeknologiHijau


Oke teman-teman absurd sekalian yang udah meluangkan waktu membaca tulisan/pemberitahuan absurd ini, dan juga menanti-nanti apa yang akan dibahas, sebelumnya... makasih udah mau mampir. 

Malam kemarin, gue dapet mention dari akun @blogdetik, kurang lebih kayak gini:
Hi @kevinchoc tulisan kamu masuk 50 finalis #TeknologiHijau ajak teman-temanmu untuk perbanyak 'Like' di http://de.tk/VOJEa
Gue seneng karena postingan gue masuk dalam 50 finalis lomba blog tersebut, sekaligus sedih karena sistemnya like/vote kayak gini. Gue cuman berharap pemenangnya nanti ditentuin dari isi postingan, bukan dari banyak-banyaknya like/vote. Karena menurut gue, mereka yang temennya paling banyak, bisa menang dengan mudah. Tinggal suruh temen-temen mereka like aja. Dan kasian buat mereka yang temen-temennya dikit.... kayak gue.

Jadi biar gue nggak kalah-kalah amet - huahahahaha - kalian bisa ikutan 'Like' juga postingan gue yang ini di sini. Nggak maksa kok, cuman siapa tau kalian lagi  tobat dan pengen ngurangin dosa aja. Periode polling ini mulai dari tanggal 6 - 13 Mei 2013. Caranya gampang, kalian tinggal buka link ini, terus ada gue deh:


Jangan lupa login via facebook/twitter/account blogdetik buat like-nya. Kalian juga bakal diarahin dulu buat daftar (yang belom punya akun DetikID). Kalo udah makasih buat kalian yang udah rela menyumbangkan like buat orang absurd kayak gue.

Oke, barusan gue dapet kabar dari admin @DaihatsuInd:




Intinya sih, gue nggak kenapa-kenapa juga kalo nggak menang. Mungkin postingan gue masih kalah sama yang lain, mungkin temen-temen gue juga kalah banyak. Dan gue juga ucapin selamat dulu buat yang menang nanti. Jadi bisa memotivasi gue biar bisa nulis lebih baik lagi. Ya, walaupun hadiahnya lumayan bikin ngiler juga huahahaha. Sekian info absurd ini.

Kalah menang itu biasa, yang penting kita udah usaha.

Cara Melakukan Kamehameha


Mungkin kalian adalah salah satu dari jutaan orang yang penasaran dengan jurus di kartun Dragon Ball ini. Dan terkadang-kadang kalian bertanya, gimana sih cara melakukannya? Semakin marak-nya orang jahat di bumi ini memotivasi gue untuk ngasih tau caranya dan mengajarkan ini ke kalian semua. Iya, sebenarnya gue udah berhasil melakukannya dengan cara gue sendiri. Di mimpi. 

Kamehameha ini adalah sebuah jurus pamungkas yang dibuat oleh Master Roshi (Kamesennin), kemudian dipopulerkan oleh Goku. Nah, jurus kamehameha ini ternyata membutuhkan tenaga yang  sangat banyak. Jadi jangan sekali-kali mencobanya saat kalian lagi laper dan galau karena abis diputusin pacar.

Nama kamehameha ini diambil dari nama Raja Hawaii. Arti dari kata kamehameha ini adalah: tembakan gelombang penyu. Dan FYI, kamehameha ini adalah jurus yang paling sering dipake di Dragon Ball. Dari survei yang gue catet, ada sekitar 25 jenis kamehameha. Tapi dari semua jenis kamehameha, yang terkuat adalah final kamehameha. Iya, final kamehameha ini adalah gabungan dari final flash dan kamehameha itu sendiri.

Final flash, jurusnya Vegita.

Eh iya, gue sarankan untuk pemanasan dulu biar nggak keram sewaktu-waktu saat menggunakan jurus ini. Kan nggak lucu kalo musuh udah di depan sambil mengeluarkan kamehameha, eh.... kita malah keram. Jadi langsung aja ya. Pertama, yang harus kalian lakukan adalah sikap kuda-kuda.


Sambil ngomong "KA....", posisikan kaki seperti gambar diatas. Kalian harus sering-sering latian kuda-kuda kayak gini, biar kamehameha yang dihasilkan mantap dan maksimal.

Kedua, kalian harus mengumpulkan energi ki sebanyak-banyaknya di tangan. Sambil memundurkan sedikit tangan ke belakang lalu ngomong "..ME..HA..". Ini adalah tahap tersulit bagi gue, karena membutuhkan energi yang sangat banyak dan konsentrasi tingkat tinggi.


Ketiga, kalian harus menentukan target sambil tetap fokus mengumpulkan energi ki di tangan. Jangan lupa ngomong "..ME...". Kalo berhasil, biasanya energi ki akan mulai berubah warna (biru, merah, atau kuning). Kalo nggak ada energi berwarna gitu, berarti kalian gagal. Ulang dan coba lagi huahahaha.


Keempat, jangan dilepasin dulu! Pasang tampang cool, siapa tau aja ada fotografer insaf yang mau foto gaya kalian ini. Itung-itung sekalian bisa eksis lah.

Kelima, langsung lepaskan kamehameha ke arah target yang dituju sambil teriak "HAAAAAAAAAAAAAA.......!" 


Caranya simple, nggak ribet. Kalian cuman perlu banyak-banyak latian aja. Dan kalo udah jago, kalian bisa menggunakan kamehameha ini untuk kebaikan. Inget, kebaikan! Tapi setelah kalian menguasai kamehameha ini juga, jangan pernah sombong! Jangan disalahgunakan buat ngisengin temen kayak gini:




Gue lagi iseng re-draw sebuah ilustrasi kamehameha di buku Benabook, jadinya kayak gini:


Note: Jangan dilakukan di dalam rumah. Sempit! Ini hanya tutorial absurd belaka dari gue. Jika ada kesamaan cara, penyalahgunaan kamehameha dan pembajakan kamehameha, harap dimaklumkan saja. Dan jika kalian berhasil melakukannya, harap bangun dari mimpi. Sekian.