Kategori

Interabsurd: Indonesian Vlogger

Bagi orang pendiem kayak gue, ngomong di depan orang banyak itu sama kayak disuruh nyapa gebetan duluan. Bikin grogi. Karena itu, gue lalu nyoba untuk ngomong di depan kamera. Bukannya gila, tapi gue lagi bikin vlog (video blog). Gue ngomong di depan kamera, menyampaikan opini dan pemikiran yang biasa gue buat dalam bentuk tulisan. 

Berbekal rasa pede (baca: nggak tau malu) yang tinggi, vlog pertama yang gue buat ternyata masih punya banyak kekurangan. Ngomongnya masih kaku, suaranya nggak kedengeran, dan loadingnya lama banget. Eh, itu sih tergantung koneksi kalian ya. Selain bikin, gue juga sering nonton vlog-vlog orang di YouTube. Terutama, vlog orang Indonesia.

Nggak jarang, gue selalu mencet tombol like dan subscribe kalo udah suka sama vlog-nya. Ada yang vlog-nya lucu, seru, menarik, dan itu semua bikin gue yakin, Indonesia punya banyak stok anak muda yang kreatif. Contohnya, orang-orang yang berkarya lewat vlog ini. Kali ini, gue berkesempatan untuk ngobrol-ngobrol seru bareng salah satu vlogger Indonesia yang lagi naik daun. Ada daun, terus dia naik di atasnya. Bukan, bukan gitu.

Vlogger muda yang suka membahas hal-hal yang sedang nge-hits di tanah air ini mempunyai nama lengkap Mega Gumelar (@yaelahbro). Berkat nonton vlog-vlog-nya di YouTube, gue nggak pernah ketinggalan hal-hal yang lagi nge-tren di kalangan anak muda masa kini. Karena umur kami sama, gue selalu bisa relate dengan pembahasan-pembahasannya di vlog.

Nah, penasaran kan gimana caranya seorang Mega bisa membuat vlog yang kreatif? Apa aja proses yang dilalui sampe sebuah vlog itu jadi dan bisa dinikmati? Yuk, simak langsung obrolan gue di Interabsurd kali ini!

Interabsurd adalah interview absurd yang diadakan sebulan sekali di kevinanggara.com. Interabsurd sudah diedit sesuai dengan kebutuhan. Terima kasih.

Interabsurd: Indonesian Vlogger

Makasih udah mau mampir ke Interabsurd di kevinanggara.com!

Iya sama-sama Vin, transferan ditunggu yaaa >w<

Yeee! By the way, apa kabar nih? Lagi sibuk apa sekarang?

Baik, masih tetep cool kayak biasanya. Lagi sibuk mikirin kapan gue mengakhiri masa jom.. eh maksudnya lagi sibuk bikin vlog hehehehehehe... hehe.. he.

Ceritain dong gimana awal mula lu nge-vlog?

Awal mulanya sebenernya karena disuruh sama seorang vlogger yang sekarang memutuskan untuk tidak ngevlog lagi, pada saat itu vlogger Indonesia tuh cuma 2-3 orang, karena itulah dia ngajak gue buat join jadi vlogger. Ya, gue bersyukur atas ajakan sesat doi itu sekarang gue jadi seperti ini, jadi orang gila yang doyan ngomong sendiri sama kamera. And well, he’s a great buddy.

Kenapa tertarik bikin vlog?

Karena gue hobby dalam videography, and I think vlog itu paling gampang dibikin. Talentnya pun gue sendiri, jadi gausah bayar talent lagi *ngumpet-ngumpet unyu*

Inspirasinya dapet dari mana?

Inspirasi dalam ngebuat vlog sih dari mana aja, kadang muncul tiba-tiba tanpa dicari.

Andai jodoh juga bisa begitu... Isi vlog lu apa aja sih? 

Basically, tentang topik yang lagi ‘IN’ sekarang, kalo gak ada yang lagi ‘IN’ yang udah ‘OUT’ pun masih gue bahas. Yang jelas, gue bikin content yang fresh dan cocok ditonton untuk kalangan teenager kayak kalian para pembaca cetia blognya cowok imoed ini.

Apa aja yang dibutuhin biar bisa buat vlog yang kreatif?

Pertanyaan macam apa ini? 

Jawaban macam apa itu?

There’s nothing to explain how to make something creative without being creative, kuncinya ada sama individu itu sendiri, kalau dia put effort di passionnya, focus dan enjoy dalam ngejalaninnya, kreatifitas bakal terus ada di dalam jiwanya.

Emas! Pas gue baca, bersinar-sinar gitu. Sampe harus make kacamata item nih gue karena silau. Oke, lanjut.. Ceritain dong proses di “balik layar” sampe sebuah vlog itu jadi?

Pertama bikin script tentang apa aja yang ingin dibahas di vlog tersebut. Lalu, gue memastikan battery camera full, karena hal yang paling gue benci ketika kameranya mati tiba-tiba di tengah kegiatan shooting, padahal shootingnya belom kelar. Kalo udah kelar shooting langsung di-edit, kalo editnya selesai langsung deh di-upload dan dinikmati oleh para Meganiac :’) Hehe.

Bagian paling ribet saat bikin vlog itu di mana sih? 

Saat battery kameranya mati dan saat tukang bakso toktok lewat depan rumah. 

Bang, bakso satu!

Oh, dan juga ketika matahari lagi turun, kebetulan gue pake lighting alami alias langsung dari matahari, jadi kalo mendung terpaksa gue hapus video yang udah gue take, dan retake kalo udah cerah lagi.

Selain bikin vlog, bikin video-video apa lagi?

Ke depannya gue punya project film seri gitu, trus ada juga program-program lainnya. Pokoknya nantikan di YouTube eyke yes.

Mana akun YouTube lu?

Di sini, Vin.

Dari obrolan di atas, bisa gue simpulkan kalo lu itu emang tertarik di bidang Videography, ya?

Bukan tertarik lagi, I’ve been in serious relationship with Videography.

Rencana ke depannya, pengin bikin video yang lebih serius?

Yup, karena cita-cita gue pengen jadi film maker professional. Film maker masa nggak bikin film?

Huahahaha bener juga. Selama lu nge-vlog, apa aja yang didapet?

Dapet viewers setia, mereka perhatian, gue jadi berasa punya pacar lebih dari selusin.

Paling suka proses saat buat vlog yang mana?

Video yang terbaru, judulnya VLOG | Move On, mungkin karena gue baru nerima announcement kelulusan SMA, jadi gue menjadi lebih riang dan lebih absurd. And anyway, VLOG itu adalah VLOG terpanjang yang pernah gue buat.

Gue udah nonton tuh. Emang bener, lebih panjang dari yang biasanya. Eh, ada hal konyol yang pernah dialamin saat bikin vlog?

Banyak banget! Kadang ada gangguan dari adek gue yang paling kecil, dia suka nangis gitu, kadang gangguan dateng dari diri gue sendiri, iya, gangguan jiwa.

Hmm... Bangga nggak jadi vlogger Indonesia? 

Bangga dong, gue juga berharap kalo Indonesia juga bangga punya gue :P

Yeee! Hahahaha. Buat mengakhiri obrolan ini, ada pesan-pesan buat pembaca dan semua orang yang pengin jadi vlogger?

Pesannya jadi jomblo itu lebih nikmat dibanding punya pacar tapi gak dianggap. [Loh?]

WOI!

Gue harap, para pembaca bisa terinspirasi atas semangat gue dalam menjalani hobby, dan semoga kalian kelak jadi Meganiac sejati. Tapi, kalo kalian mau jadi vlogger, lebih baik jangan, nanti saya kalah pamor.

#IVGinstameet: Unity in Diversity

Berterimakasihlah kepada guru SD kalian jika kalian bisa membaca kalimat ini. 

Gue adalah seseorang yang suka mencoba hal-hal baru. Nggak jarang, kalo udah suka banget, gue bisa keterusan dan akhirnya itu malah jadi kebiasaan yang susah buat ditinggalin. Kayak kesibukan baru gue beberapa waktu lalu yang mengantarkan gue untuk bergabung di Indovidgram, komunitas video Instagram di Indonesia. 

Indovigram, belum lama ini mengadakan acara #IVGinstameet, yang sekaligus berpartisipasi juga dalam worldwide instameet ke-9. Acara yang berlangsung di Monas ini nggak hanya acara ketemu biasa, salaman, foto bareng, terus langsung pulang. Lebih dari itu, kita semua kenalan satu sama lain, belajar gimana dasar-dasar membuat video, sampe akhirnya dibagi dalam beberapa kelompok untuk bikin video bareng. 

Gue hadir di #IVGinstameet bareng temen gue (@rainersantoso). Kami berdua sampe di Monas sekitar pukul 09:00 lewat dikit. Ya, nggak apa-apa kepagian daripada kesiangan. Sambil nungguin anak-anak dari Indovidgram, kami nunggu di meeting point yang udah ditentukan. Lama kelamaan, peserta yang ikutan acara pun mulai berdatangan. 

Sekitar pukul 10:00 lewat, telat dikit dari waktu yang telah dijadwalkan, anak-anak dari Indovidgram pun mulai hadir. Pertama gue ngeliat kerumunan anak kampus UMN (@danielkevins, @davidbeatt, dan temen-temennya). Lalu @vendryana (dari @moinblog) dan @ardinhai dateng buat persiapan registrasi. Kami yang udah hadir daritadi dibuatin name-tag untuk kemudian diabsen.

Nggak lama, @benakribo, @chandraliow, @marloernesto, @aulion, dan yang lain pun dateng. Semua peserta langsung keliatan antusias dan berdiri dari posisi duduknya. Perhatian diambil alih oleh Chandra. Dia memberitahu tempat acara akan dilaksanakan dan beberapa informasi lainnya. Semua ngeliatin. Sambil nunggu proses registrasi yang masih berlangsung, gue kenalan sama peserta yang udah hadir dan mengakrabkan diri dengan ngobrol-ngobrol.

Kalo kalian tau video gue yang lagi ngetren (AZEEEKKK!) tentang "Izin ke WC", itu semua berkat Indovidgram sendiri karena udah nge-repost dan akhirnya video itu diliat banyak orang. Video yang sempet jadi viral di berbagai media sosial (Path, Kaskus, Facebook) itu sempet bikin followers di Instagram gue banjir. Jumlah likes video itu juga bertambah setiap menitnya. 

Mungkin karena itu, saat kenalan dengan peserta lain yang hadir di #IVGinstameet, gue pasti ditanya, "Ini yang buat video WC ya?", "Naruto kan?", "Ini pasti Hokage?", atau "Gimana si Madara?". Nggak sampe di situ, ternyata video tersebut sampe dibuatin meme-nya di 1cak.

Tiba-tiba, Chandra ngeliat gue. Dia nyamperin, ngajak salaman, senyum, kemudian bilang,

"Video lu bagus, ngedit di mana?"
"iMovie, biasa ngedit di laptop hehehe." #OOOWWW 

Dari semua anak-anak Indovidgram, gue bisa dibilang emang paling suka sama video-videonya Chandra. Selain lucu, totalitas di setiap videonya itu keren banget. Aslinya, Chandra juga orangnya asik. Lagi ngobrol, dia bisa tiba-tiba becanda sambil bilang "OOOWWW" dengan gaya khasnya. Pokoknya, kalo Chandra dan Marlo udah ketemu, suasana dijamin pecah. 

#IVGinstameet
Alis logo "Nike" kebalik ala Chandra Liow

Nah, mari ngomongin tentang acaranya. 

Acara diisi dengan perkenalan Indovidgram sendiri. Kapan terbentuknya, apa tujuannya, harapan-harapannya ke depan, dan masih banyak lagi. Lalu dilanjutkan sharing ilmu bareng anak-anak Indovidgram. Semua peserta dapet ilmu baru tentang cara-cara membuat video yang kreatif, basic-basic membuat video, gimana mengembangkan ide yang didapat dan membuatnya jadi video berdurasi 15 detik. Woah, nggak akan rugi dateng ke acara ini.

Nggak hanya sampe situ aja, #IVGinstameet kedatangan bintang tamu spesial. Jauh-jauh dateng dari Arab. Dan mungkin karena perbedaan cuaca yang ekstrim, membuat mereka jadi punya kelakuan yang super absurd. Tau video orang latihan nembak dan ternyata suara tembakannya berasal dari sendal yang dipukul ke lantai? Ya, itu mereka. Duo Harbatah.

#IVGinstameet
Duo Harbatah in de haus yo

Sesi berikutnya diisi oleh Duo Harbatah yang menjelaskan tentang seluk beluk dunia video. Mengawali karir dari Vine, mereka juga merambah ke dunia YouTube (dikenal karena parodi senam yang iya-iyalah) dan yang terbaru sampe ke Instagram. Duo Harbatah membagi sedikit ilmunya tentang gimana sih cara bikin video jadi bisa dikenal orang banyak? Intinya sih kita harus liat dulu situasi sekarang. Apa yang lagi ngetren? Misal lagi ngetren politik, ya buat video lucu-lucuan tentang politik. Secara otomatis, nanti orang-orang yang nyari keyword tentang politik bakal nyasar juga ke video yang kita buat itu. 

Banyak hal yang bisa gue pelajari dari Duo Harbatah. Meskipun udah terkenal, mereka nggak sombong dan pelit ilmu. Mereka ngajarin gue untuk lebih peka terhadap situasi sekitar. Keluarin aja keresahan yang lu alamin untuk berkarya. Misal Duo Harbatah -> Arab -> biasa dikenal sebagai teroris. Mereka membuat itu menjadi sebuah video yang lucu. Lagi nahan sandera, eh tiba-tiba Umi-nya lewat. Fail abis. Hasilnya? Orang-orang ngakak. 

Setelah sesi sharing bareng Duo Harbatah, semua peserta dibagi dalam beberapa kelompok secara random. Kita ditugaskan untuk bikin video bareng, dengan orang yang baru pertama kali kita kenal. Menarik banget. 

Dari waktu 1 jam yang diberikan, kelompok gue (kaptennya Aulion) berhasil membuat dua video. Rasanya lega dan seru. Lega karena proses buat videonya lancar. Seru karena... acaranya emang seru huahahaha. Setelah semua kelompok selesai dengan proses pembuatan videonya, acara selanjutnya dimanfaatkan untuk foto-foto, buat video bareng, dan ngobrol-ngobrol. Yaudah, gue juga nggak mau kalah dong...

#IVGinstameet
Bareng @devinaureel

#IVGinstameet
Bareng Duo Harbatah. Lihat, siapa yang di belakang kami! 

#IVGinstameet
Bareng anak-anak Indovidgram yang lain. 

Harapan gue Indovidgram bisa makin solid dan yang gabung makin banyak. Bersyukur bisa ikutan acara #IVGinstameet ini. Nambah temen juga ilmu baru, dan tentunya pengalaman yang seru. So, guys... kalo kalian punya akun Instagram, jangan lupa buat dipantengin terus setiap pukul 7 malam! Tonton videonya, like, dan share ke temen-temen kalian!

#IVGinstameet
Tonton videonya di sini

"We are Indovidgram (Instagram Video Community from Indonesia) Today, we were organizing our first community gathering and also participating in the 9th worldwide instameet at national monument of Jakarta (Monas). We gathered, we share and make videos together. More than 60 video-instagrammers joined the event. Unity in diversity! #WWIM9 #IVGinstameet"

Ciri-Ciri Gebetan Gak Suka Sama Lo

Selamat malam minggu, buat yang merayakan. Buat yang nggak merayakan, nggak selamat. Malam minggu yang sehat itu seharusnya diisi dengan membaca bacaan yang sehat juga. Biar makin galau dan feel mau-bunuh-diri-nya lebih dapet, ada dua alasan kenapa kalian harus membaca postingan ini sampe habis: 1) Ini malam minggu. 2) Yang nulis bukan gue. 

Nah loh? Terus, siapa yang nulis? 

Kemarin, gue dihubungi oleh seseorang (mungkin pembaca blog gue) yang entah kenapa, tertarik buat ikut berkontribusi di blog ini dengan cara mengirim tulisan. Sebagai sebuah personal blog, rasanya aneh aja kalo yang ngisi postingan di blog ini bukan gue sendiri, tapi orang lain. Gue coba berpikir lagi, kenapa gue nggak ngeliat ini sebagai salah satu bentuk apresiasi gue buat pembaca? Jadi, pembaca blog gue nggak cuma bisa baca tulisan-tulisan gue atau ngasih komentar, tapi juga bisa ikutan berkontribusi (dengan tulisan) kayak gini. 

Menarik? Yeah. Tapi konsepnya belum gue matengin. Seperti... gimana sih caranya buat ikutan kontribusi di blog ini? Apa aja yang didapet kalo tulisannya dipublish di blog ini? Kenapa gue harus ikutan? Mungkin nanti jadinya kayak blog Bena, yang juga udah buka lowongan kontributor buat ikutan nulis di blognya. Atau kayak web Nyunyu, yang juga nerima kiriman tulisan dari member-membernya. Yak, kalo udah pasti, gue bakal buat postingan tersendiri mengenai ini. Tungguin aja \o/

Nah, sebagai pembuka jalan dan pengisi malam minggu, silakan nikmati tulisan di bawah ini: 

Ciri-Ciri Gebetan Gak Suka Sama Lo

Ciri-Ciri Gebetan Gak Suka Sama Lo

Galau identik dengan jomblo. Jomblo identik dengan di PHP-in. Benar atau betul? Yang pasti jawabannya adalah keduanya. Sering galau karena di PHP-in? Sering galau karena digantungin kaya jemuran sama gebetan? Biasanya, puncak kegalauan para jomblo adalah pada saat memutuskan mau tetap nunggu atau harus melepaskan sang gebetan. Sebenarnya, gak sulit kok buat kalian untuk memutuskan harus memilih yang mana. Cukup melihat respon dari gebetan, (seharusnya) kita sudah tau apa keputusan kita. Kira-kira seperti apa sih ciri-ciri gebetan yang membuat kita harus melepaskan dia? Yuk mari kita lihat!

1. KETIKA DOI BALES CHAT LO DALAM KALIMAT YANG SESINGKAT-SINGKATNYA

Kalo doi menunjukan ciri-ciri seperti di atas, itu berarti mereka gak tertarik bahkan gak pengen bales chat lo. Yang lebih sedih lagi adalah ketika chat lo gak di bales alias di-read doang. Tapi guys, dengan melihat respon yang seperti ini, kita menjadi tau kalo si doi emang gak suka sama kita. So, what we've waited for? Tinggalin aja.

2. KETIKA DOI PURA PURA GAK LIAT LO

Gebetan ada di depan mata dan tiba-tiba dia buang muka? Nah, ada kemungkinan kecil dia bener-bener gak liat lo, tapi ada juga kemungkinan (sangat) besar doi emang gak mau liat muka lo, mblo. Ini adalah salah satu sikap negatif dari sang gebetan. Jadi? Tinggalin aja.

3. KETIKA DOI GAK MAU DIAJAK JALAN

Liat muka lo aja gak mau, gimana mau jalan sama lo? Kalo sang gebetan menolak jalan sama lo dengan berbagai macam alasan, fix banget dia gak suka sama lo. Contoh:

LO: “Hari Sabtu jalan yuk.”
DOI: “Gak bisa. Kayanya hari Sabtu aku mau sakit deh.”
LO: “Kalo hari Minggu gimana?”
DOI: ”Gak bisa, kan belom sembuh.”

Wasalam. Tinggalin aja.

4. KETIKA LO KETEMU DOI, TAPI DOI ASIK NGOBROL SAMA TEMEN-TEMENNYA

Kacang kacang... kacang goreng. Kalo lo dikacangin alias diabaikan alias ditelantarkan alias dicuekin, berarti doi emang gak mau ngobrol sama lo. Doi lebih milih buat ketawa-ketiwi sama temen temennya ketimbang ngeliat muka lo. Sedih? Jelas. Contoh:

LO: “Hai Mawar.”
DOI: “Eh elo. Ngapain lo di sini?”
LO: “Gue pengen ngobrol sama lo nih.”
DOI: “Oh.” (kemudian lanjut ngobrol sama temennya) “Eh jadi sinetron ganteng-ganteng srigala udah sampe mana?”
LO: *ngenyot mama lemon*

Doi fix ga suka lo, dan lo fix harus tinggalin doi.

5. KETIKA DOI NGOMONG LANGSUNG KALO DOI EMANG GAK SUKA SAMA LO

Kalo yang ini sih udah jelas ya lo harus ngapain.

Kira kira itu adalah sebagian ciri-ciri gebetan yang tidak layak untuk dipertahankan. Emang kadang terasa sakit di hati ketika tau gebetan lo kasih respon negatif. Tapi kalian harus ingat “Masih banyak ikan di laut” (tapi nelayannya juga banyak). Jadi buat kalian yang suka galau harus tetap nunggu atau melepaskan gebetan, pintar-pintarlah membaca sikap mereka. Usaha jelas harus, tapi jangan sampai waktu kalian terbuang sia-sia buat menunggu hal yang gak pasti kejelasannya. There is nothing wrong with being “jomblo” guys. Jadi enjoy aja, pasti ada saatnya lo bakal dapet jodoh yang terbaik. Ok? #SalamJomblo

Tentang Penulis

Lourensia Vebie

Lourensia Vebie 
Twitter: @vebieibev

Pencapaian

Selama kurang lebih 3 tahun nge-blog, gue udah ngalamin yang namanya: blog sepi, nggak ada komentar, dan yang paling pahit, nggak ada yang baca tulisan gue. Padahal, dengan tindakan sederhana kayak ninggalin komentar sebagai bentuk apresiasi, itu udah jadi pompaan semangat bagi gue biar terus nge-blog dan nge-blog lagi. 

Blog sepi, gue cari tau kenapa itu bisa terjadi. Mungkin, tulisan gue kurang bagus. Makanya gue belajar dan terus belajar biar bisa nulis yang bagus. Semakin sering nulis, tulisan gue jadi berkembang. Masih sepi. Mungkin, promosi gue kurang sering. Makanya gue promosi postingan blog gue di semua sosial media yang gue punya. Sesering mungkin. Masih sepi. Mungkin, gue harus coba mengapresiasi orang-orang duluan dengan cara ninggalin komentar. Makanya gue blogwalking ke sana-sini, baca tulisan orang-orang, lalu belajar dari itu semua. Masih sepi. Nyerah? Putus asa? Angkat tangan? Nggak. Gue ulang terus. 

Terus. Terus. Terus.

Mantengin statistik blog, ngeliat pageview yang naik turun dengan labil. Kadang bisa ratusan, kadang cuma puluhan. Awal-awal nge-blog, pageview konsisten sepi. Nyerah? Putus asa? Angkat tangan? Nggak. Saat-saat di mana gue rajin nulis, promosi, blogwalking, tapi blog masih sepi, adalah tahap-tahap sulit yang harus gue lewati. Banyak orang gugur di tahap ini. Tahap yang menentukan, setelah ini, mau lanjut apa berhenti?

Tahun 2012 adalah tahun di mana gue mengalami masa sulit itu. Hampir putus asa, tapi gue inget udah berusaha. Gue percaya hasil dari usaha nggak akan pernah bohong. Makanya gue coba menepis itu semua, lalu berhenti bertanya dalam hati, karena saat itu gue butuh apresiasi. "Apa aja yang udah para pengunjung dan pembaca blog kasih ke gue?". Pertanyaan itu ue balik di awal tahun 2013.

"Apa aja yang udah gue kasih ke pengunjung dan pembaca blog gue?"

Gue berpikir sejenak...

Lalu, gue ingin mulai menjawab pertanyaan itu dengan satu kata: konsisten. Iya, awal tahun 2013, tepatnya bulan Februari, gue mulai konsisten untuk nge-blog minimal seminggu sekali. Pada awalnya, emang susah dijalanin. Tapi kalo udah niat, gue pun jadi yakin. Makin ke sini, gue coba untuk nantang diri gue sendiri. Selama seminggu, gue harus bisa nulis satu postingan. Masa iya, dalam 168 jam, gue nggak bisa nulis satu postingan? Masa waktu sebanyak itu kurang? Ngapain aja gue selama itu? 

Berkat tertantang oleh diri sendiri, gue secara nggak sadar udah menjadikan nulis sebagai sebuah kebiasaan. Walaupun di balik itu semua, kadang gue masih ngerasa berat, tapi gue selalu berusaha semampunya untuk memberikan ini kepada para pengunjung dan pembaca. Gue udah nggak terlalu mikirin apresiasi, yang penting gue udah bisa memberikan sepenuh hati. Sesuatu yang dilakukan dengan hati, akan diterima oleh hati juga. Sesuatu yang dilakukan dengan hati, pasti akan berarti. Dan yang paling penting:

Sesuatu yang dilakukan dengan hati, nggak akan pernah sia-sia.

Lama-kelamaan, apresiasi itu datang dengan sendirinya. Mulai muncul satu demi satu komentar. Pageview yang mulai stabil dan makin lama makin naik. Gue udah ngalamin yang namanya pageview stabil di 10, 50, 100, 200, 500, bertambah, bertambah, bertambah, dan sekarang, per hari blog gue bisa mencapai sekitar 2,000 pageview. Semuanya mengalir begitu aja. Sebuah pencapaian yang nggak pernah gue sangka, bisa melebihi ekspektasi gue. Buat sebuah blog personal, gue rasa itu angka yang cukup tinggi. Seneng rasanya, dalam sehari ada 2,000 akses masuk ke blog gue. Nggak akan gini ceritanya, kalo waktu itu gue putus asa.

Pageview blog kevinanggara.com

Puas? Belum. Karena kalo gue puas hanya sampe di sini, jalan menuju pencapaian berikutnya akan tertutup. Setiap ngeliat blog lain yang lebih rame, gue ngiri, tapi gue termotivasi buat mencapai hal itu. Setiap dikritik, gue jadiin itu motivasi juga, biar gue bisa belajar untuk jadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Dan, di sinilah gue sekarang... terus berjuang demi sebuah pencapaian lainnya. Pencapaian itu bukan orang lain yang nilai. Tapi gimana gue bisa menikmati, berusaha, lalu bersyukur. Itu yang dicari. Gue harus bangga sama pencapaian yang udah gue lewati, karena itu salah satu cara menghargai diri sendiri. Jadi kalo ada orang yang bangga karena pencapaiannya, itu bukan berarti mereka sombong. Itu adalah cara mereka untuk menghargai dirinya sendiri.

Jangan lupa untuk rendah diri, bersyukur terhadap segala pencapaian yang udah dilewati. 

Review: #FilmLuntangLantung

Sekitar pukul 13:00 siang, dua menit sebelum sampe halte busway untuk beli karcis, gue dapet sebuah chat dari bang Roy yang isinya: "Acara ditunda dan mulai jam 4". Halte busway yang udah keliatan di depan mata nggak mungkin gue tinggalin. Setelah mencerna isi chat yang kurang lebih artinya, "Ada banyak waktu kosong di sana", gue pun memutuskan untuk langsung jalan aja. Waktu kosong sebanyak itu kalo di sekolah gue bisa dipake buat bolak-balik toilet-kelas hampir ratusan kali.

Gue diundang untuk menghadiri premiere #FilmLuntangLantung di Setiabudi One. Nonton bareng penulisnya, pemain filmnya, produser, juga para wartawan. Tentunya, gue nggak akan melewatkan kesempatan ini. Sesampainya di sana, gue ketemu bang Roy yang ternyata juga telat dikabarin bahwa acara ditunda, dan kami sepakat buat nunggu selama dua jam ke depan. Sambil nunggu, lama kelamaan, satu per satu pemainnya pun mulai berdatangan. 

Pertama, ada Muhadkly Acho. Lalu saat film akan segera dimulai, dateng lagi Dhea Seto. Sayang, cuma mereka pemain yang ikut nonton bareng. Pemain lainnya cuma ikut press-conference, dan ada juga yang nggak dateng. Cita-cita mulia buat foto bareng abang gue, Dimas Anggara, pun sirna. Gue kira dia bakal ikutan nonton bareng, taunya pas gue pulang, eh dia dateng buat press-conference. PFFFFTTTTTT.

Luntang Lantung

Luntang Lantung adalah sebuah film komedi yang diangkat dari novel karya Roy Saputra. Bercerita tentang Ari Budiman (Dimas Anggara) yang harus luntang-lantung nyari kerjaan setelah lulus kuliah. Ditemani dua orang sahabatnya, Togar (Lolox) dan Suketi (Muhadkly Acho). Awalnya, Ari dan Suketi melamar kerja di tempat yang sama. Sayang, cuma Suketi yang diterima. Sementara si Togar malah memilih untuk membuka usaha bengkel sendiri setelah mendapat modal dari ibunya yang datang jauh-jauh dari Medan.

Di saat Ari frustasi karena kedua sahabatnya udah punya kerjaan, hadirlah Tiur (Dhea Seto), adik kandung dari Togar. Mereka saling jatuh cinta pada pandangan pertama, lalu (mungkin karena jatuh cinta) Ari berjanji pada Tiur untuk mencari kerjaan secepatnya. Paman Togar (Joe Project P), yang nuduh Ari adalah anak yang kesamber geledek di Danau Toba baru tau, bahwa si Ari ternyata masih pengangguran. Hubungan mereka nggak disetujui, karena paman Togar berniat menjodohkan Tiur dengan keponakannya, Ronald (Ge Pamungkas). 

Nasib, setelah luntang-lantung ke sana-sini, Ari harus menelan ludah sendiri dan menerima kerjaan sebagai sales Oli Greng. "Oli Greng-nya, Kakak!" Scene-scene kocak yang menggambarkan Ari nawarin oli di mana-mana bikin gue ngakak. Apalagi pas nawarin oli dengan teknik MLM. Jaminannya kapal pesiar, cuy! 

Ari tiba-tiba mendapatkan panggilan kerja sebagai Manager IT di PT. INDOBAHARI. Sebuah kesalahan dari pihak HRD yang seharusnya menghubungi Ari Budiman yang lain. Emang ya, dasar namanya pasaran. Tapi ternyata, pekerjaan ini mengubah hidupnya. Ari menerima tawaran kerja ini dengan cara menipu bos, sahabatnya, juga Tiur. Dengan gaji yang cukup buat beliin gue laptop baru, Ari terlena dalam kesenangan duniawi. 

Emosi penonton diaduk-aduk, apalagi saat Ari "selingkuh" dengan Bella (Kimberly Ryder), teman sekantor yang baru ditemuinya. Persahabatannya rusak, kepercayaan yang diberi sama Tiur disia-siakan. Tiur, yang nggak sengaja ngeliat Ari dan Bella malam mingguan memilih untuk pulang ke Medan dan bekerja dengan Ronald. 

Setelah Ari menyadari kesalahannya, ia pun meminta maaf kepada dua sahabatnya dan Tiur. Lalu, apakah Togar dan Suketi mau memaafkan Ari? Dan, apakah Tiur akan kembali ke pelukan Ari setelah kepercayaannya disia-siakan? Temukan jawabannya di bioskop kesayangan kalian mulai tanggal 8 Mei 2014! Ajak temen-temen, keluarga, sodara, tetangga, pacar (kalo punya), semuanya, pokoknya yang rame deh. Buat yang penasaran, nonton dulu nih trailernya:


Ada sedikit perbedaan dari novel dan filmnya, yaitu tokoh yang dihilangkan (Mulyono, padahal gue pengin banget ngeliat aksinya) dan diganti dengan tokoh yang baru. Tapi, berkat tokoh baru, cerita jadi semakin berkembang dan menarik. Plus, lagu ciptaan Ari (Strawberry Jus) yang harusnya dinyanyiin di depan Bella, juga nggak ada. Selain bagus di sisi cerita, yang gue suka lagi dari #FilmLuntangLantung adalah keindahan daerah-daerah di Medan yang ternyata ikut disorot. Rasanya, gue jadi pengin berenang di Danau Toba buat ikutan buang sial.

Dari film ini, gue nggak hanya belajar tentang arti persahabatan dan cinta (cielah, masih sekolah juga lu!), tapi juga tentang arti kejujuran. Ya, kejujuran mungkin menyakitkan, tapi kebohongan itu bisa menghancurkan segalanya. Intinya, seperti kata film ini sendiri: Jangan kacaukan hidupmu karena satu keputusan yang salah.

So guys, jangan lupa untuk nonton #FilmLuntangLantung, ya!

Surat kepada Para Jomblo di Muka Bumi

Surat kepada Para Jomblo di Muka Bumi

Mengingat:

Populasi jomblo yang meningkat pesat setiap menit, keadaan lingkungan yang membuat perasaan rentan galau, dan acara YKS yang masih berlangsung sampai sekarang, akan segera disampaikan kepada semua pihak (khususnya para jomblo) kapanpun dan dalam kondisi apapun.

Menimbang:

1. Buat yang baru diputusin, perlu adanya pencucian otak untuk menghapus memori-memori indah bersama dirinya dulu, juga adaptasi yang cepat terhadap status yang baru dijalani. Demi kelancaran proses adaptasi, kejiwaan diri sendiri, dan kenaikan harga sabun di supermarket. 

2. Buat yang hanya dianggap teman, perlu adanya sentuhan sahabat-sahabat terdekat, karena sahabat derajatnya ada di atas teman. Minta tolonglah untuk dipukulin atau diikat di bawah menara sutet. Dengan demikian, kalian akan tahu apa yang disebut dengan hubungan tanpa status. 

3. Buat yang jomblo, perlu adanya waktu untuk berpikir akan melanjutkan membaca surat ini sampai habis atau tidak, karena surat ini memang ditujukan untuk kalian. Sebelum mengakhiri hidup dengan menggosokkan botol Mizone ke alat reproduksi, sadarilah bahwa jumlah kalian ada banyak, dan tidak ada yang menyesal juga sih kalau kalian masih berniat melakukan hal tersebut. 

Ketiga hal di atas adalah alasan kenapa surat ini dibuat. Perlu adanya tindakan yang cepat untuk dirundingkan dengan pihak PBB di New York. Segeralah meminta izin kepada kerabat terdekat untuk menjadi relawan, demi melestarikan populasi jomblo agar terus berkembang dan diakui di dunia internasional. 

Menghimbau kepada yang memiliki pasangan dan suka bermesraan di atas bangku taman, hentikanlah aksi-aksi itu di depan kaum jomblo agar tidak terjadi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. Termasuk para pasangan yang suka memasang nama pasangannya di akun sosial media, mengumbar kalimat-kalimat mesra yang bikin sakit mata, dan dengan bangga memasang foto bersama seakan dunia hanya milik berdua. Ini semua untuk melancarkan pemberontakan kaum jomblo, mengingat kaum ini selalu direndahkan dan dipandang sebelah mata. 

Merujuk pada ketentuan sebagai berikut: 

1. Sesuai UUD Jomblo tahun 2014, dalam Bab XVII, "Single dan Jomblo itu sama saja, sama-sama tidak punya pacar." Lagipula, pacar orang adalah pacar kita juga. Karena kita adalah orang. 

2. Indonesia menganut sistem Kebebasan Berasmara. Ini adalah alasan yang mendukung kenapa masih banyak pemuda-pemudi Indonesia yang menyandang status jomblo, karena ngejomblo adalah hak seluruh rakyat Indonesia.

3. Indonesia menganut sistem Demokrasi Berasmara. Kaum jomblo diizinkan untuk menyiksa batin para pasangan yang sedang bermesraan, menggunakan alat apa saja di sekitar jika kalah jumlah, lalu mengungkapkan aspirasi mereka melalui demo. Rodanya tiga. Itu Bemo. 

Imbauan kepada para kaum jomblo, untuk segera melakukan 3K:

1. Keberanian untuk merundingkan masalah ini di hadapan pihak PBB. Agar masalah tidak semakin meluas dan melibatkan keselamatan orang banyak. 

2. Keberanian untuk membela diri jika diolok-olok. 

3. Keberanian untuk demo terhadap harga sabun yang naik di supermarket.

Jomblo bukanlah status yang hina. Kadang, hanya diperlukan kebesaran hati untuk menerima itu semua. Karena pada saatnya nanti, jomblo akan menguasai dunia. Jadi, berhati-hatilah. Buat yang berpasangan, jangan kebanyakan galau, rugi. Buat yang jomblo, jangan kebanyakan galau, percuma.

Jomblo Everywhere

Indonesia, 3 Mei 2014

ttd, 

Kevin Anggara
Pelajar tanpa tanda jasa, (bukan) ahli cinta