Kategori

Pelajaran yang Gue Dapet dari Harvest Moon


Masa kecil kita sangat indah, kalo kita pernah memainkan game yang satu ini. Iya, Harvest Moon. Menurut gue, ini adalah game legendaris yang paling memorable sepanjang masa dan bisa bikin gue diam berjam-jam di depan layar TV. Mungkin, game ini juga jadi salah satu penyebab kenapa gue pake kacamata saat ini. 

Harvest Moon adalah sebuah permainan tentang sebuah simulasi perkebunan. Mirip-mirip The Sims gitu, lah. Harvest Moon ini juga banyak versi-nya. Tapi yang paling nge-tren udah pasti yang Back To Nature. Kalo di PS2, gue suka sama Harvest Moon yang A Wonderful Life. Entah kenapa, kebanyakan dari kita lebih suka dengan Harvest Moon yang Back To Nature. Mungkin karena alur ceritanya menarik, simpel, gameplay-nya seru, dan masih banyak alasan lainnya. Kalo gue pribadi, entah kenapa dari awal udah addicted. Jadi nggak bisa lepas dari memori deh sampai sekarang. 

Oke, buat yang belum tau, gue pengin mulai dulu dengan sedikit cerita tentang Harvest Moon: Back to Nature. Buat yang udah tau, yaudah... makan dulu sana.


Harvest Moon
Pencet Start buruan!

Di dalam game ini, kita bakalan memakai seorang karakter laki-laki (nama default-nya Jack, bisa dinamain bebas) yang bakalan memiliki sebuah perkebunan warisan kakeknya. Tugas kita disini adalah merawat perkebunan ini sampai sukses. Kita juga harus menjalin persahabatan dengan penduduk desa Mineral Town, desa dimana karakter kita tinggal. Hari pertama, kita akan bertemu dengan Mayor Thomas, walikota Mineral Town. Mayor Thomas pun memulai ceritanya:

*flashback cerita dengan sudut pandang Jack*

Nama gue Jack. Saat gue masih kecil, gue datang ke kebun kakek untuk liburan. Waktu itu kira-kira musim panas, lah. Di kebun kakek ini gue bosen banget. Kakek gue terlalu sibuk ngurusin perkebunan, sampai-sampai nggak ada waktu buat gue. Gue galau. Walaupun masih kecil, gue juga manusia yang punya perasaan. Kakek gue terlalu sibuk, gue masih tetep galau. Daripada gue lanjutin galaunya, mending gue jalan-jalan ke gunung, kan? Entah semalam gue mimpi apa, gue secara nggak sengaja bertemu dengan seorang cewek yang ternyata seumuran. Lalu? Gue tanya "Neng, punya obeng nggak?" Bukan, bukan.. gue kenalan lah sama dia. 

Lama kelamaan, gue jadi makin deket sama dia. 

Ketika musim panas udah selesai, gue pun harus kembali ke kota. Tapi sebelum gue pulang, gue janji sama temen cewek gue untuk datang lagi suatu hari nanti. Suatu hari nanti. Ecieeeilah. Singkat cerita, kakek gue meninggal beberapa tahun lalu. Saat itu, gue telah tumbuh menjadi seorang pemuda harapan desa. Gue kembali ke desa itu untuk mengambil alih perkebunan kakek gue. Walikota Mineral Town, Mayor Thomas, berkata kepada gue kalo gue bisa menjadi pemilik tetap perkebunan ini asalkan... kasih tau nggak, ya? 

Asalkan gue bisa mengembalikan perkebunan ini seperti semula. Gue harus memperbaiki perkebunan ini dan bersahabat dengan penduduk desa. Kalo gue nggak bisa, gue bakalan diusir dari desa ini. Gue diberi waktu 3 tahun untuk mengembalikan perkebunan ini menjadi baik, seperti semula. Sedikit bocoran aja, temen cewek gue semasa kecil ini bakalan gue nikahin nanti.

Nah, kira-kira begitulah ceritanya. Di Harvest Moon: Back to Nature, ada lima orang cewek yang bisa Jack dekati, sundul sayang, kecup manis, iris tipis, potong manis, shikat miring! Siapa aja? 

Ann - Karen - Popuri - Mary - Elli.

Dari game ini, gue jadi dapet banyak pelajaran. Menurut gue, game nggak cuman buat main-main, refreshing, atau hiburan semata. Dari game, gue juga bisa mendapat banyak pelajaran yang diajarkan secara nggak langsung. Apa aja tuh?

1. Disiplin

Harvest Moon mengajarkan gue untuk disiplin. Gue sebagai petani di Harvest Moon nggak boleh males-malesan kalo pengin perkebunan ini sukses. Gue harus menjalankan rutinitas gue untuk menyiram tanaman, ngasih makan ternak, cari uang, dan sebagainya. Begitu juga di dunia nyata, gue harus disiplin. Dengan disiplin, gue jadi bisa sukses. Disiplin itu adalah kunci utama menuju kesuksesan. Tanpa disiplin, kesuksesan bakalan mustahil.

2. Time Management

Kita harus pinter ngatur waktu di Harvest Moon. Begitu juga di dunia nyata. Misalnya harus pinter-pinter ngatur waktu di ladang, kapan ngasih makan ternak, kapan PDKT sama cewek, kapan tamatnya nih game, dan lain-lain. Di dunia nyata, gue sebagai pelajar harus bisa ngatur waktu untuk tidur, main game dan belajar. Menurut penelitian, 1/3 hidup kita dihabiskan untuk tidur. Jadi, saran gue kalo kalian mau hidup 150 tahun, tidurlah selama 50 tahun.

Karena gue seorang pelajar, belajar menjadi salah satu aktivitas rutin gue... di sekolah. Kalo sekolah bukanlah tempat untuk tidur, maka rumah bukanlah tempat untuk belajar. Kalo tidur untuk kesehatan itu penting, kenapa sekolah mulainya pagi banget? #persoalan

3. Rajin

Di Harvest Moon, gue harus rajin dan nggak boleh bosen menghadapi rutinitas sehari-hari. Bangun tidur, langsung nyirem tanaman, terus ngasih makanan ternak, nambang buat nyari duit, dan mancing buat dapetin hati kamu. Eh ikan maksudnya. Di dunia nyata, gue adalah seorang yang pemalas. Saking malesnya, mau males-malesan aja rasanya males banget. Tapi dari Harvest Moon, gue belajar lagi bahwa dengan rajin gue bisa pinter. Menurut gue, orang pinter belum tentu rajin, tapi orang rajin udah pasti pinter. Orang pinter, minum tolak ang*in.

4. Kerja Keras

Berkaitan dengan poin 1 dan 4, kerja keras juga menjadi salah satu kunci menuju kesuksesan. Untuk sukses di Harvest Moon, gue harus bekerja keras dan membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun. Di dunia nyata, gue harus bekerja keras dengan cara belajar. Sukses versi gue di dunia nyata adalah: membanggakan kedua orang tua gue. Tanpa orang tua, gue nggak bakalan ada di dunia ini. Jadi, kalo kalian udah sukses nanti, jangan lupain orang tua kalian. Jangan juga lupain temen-temen kalian saat kalian di bawah dan bukan apa-apa. 

Sekarang, gue pengin bikin orang tua gue kembali bangga dan merasa nggak sia-sia melahirkan anaknya ini. Saat gue menang lomba blog kemarin-kemarin dan sukses membuat buku pertama, orang tua gue bilang mereka sangat bangga. Gue seneng. Uang muka dari buku pertama juga udah gue kasih kepada orang tua gue. Iya, buat bayar uang sekolah gue + adik gue, bantu-bantu, atau buat keperluan lainnya.

Yeah, I really wanna make my parents proud. 

5. Tanggung Jawab

Berani berbuat, harus berani bertanggung jawab. Tanggung jawab itu bukan lo yang tanggung, gue yang jawab. Kalo di Harvest Moon, gue nggak ngasih makan ternak, ternak gue bisa sakit. Gue harus bertanggung jawab dengan membeli obat untuk menyembuhkannya. Contoh lain, di Harvest Moon gue diberi tanggung jawab oleh walikota untuk mengurus perkebunan. Maka dari itu, gue harus melaksanakannya dengan baik. Kalo nggak bisa, ya harus bisa tanggung jawab. 

Di dunia nyata, contoh gampangnya gue lagi nendang bola, terus mecahin kaca di ruangan kepala sekolah. Sebagai pelajar bertanggung jawab, gue harus mengganti kerugian ini dan meminta maaf. Begitulah...

***

Hal-hal diatas adalah pelajaran yang gue dapet selama bermain Harvest Moon. Saking senengnya sama Harvest Moon, walaupun gue udah SMA, gue masih tetep main meskipun sering dibilang "Kayak anak kecil, lo!" sama temen gue. Ejekan itu gue balas dengan "Kalo lo udah bisa namatin game ini, lo baru boleh ngejek gue. Hehe." Iya, orang lain nggak bakal ngerti serunya suatu game kalo belum nyoba sendiri. Dan sesungguhnya, game itu nggak mengenal batasan umur. *lanjut main*

Lo nggak bakal ngerti serunya Harvest Moon, kalo mainnya masih pake GameShark. - @kevinchoc
Kalo ada yang pengin cerita pengalamannya selama main Harvest Moon, share aja di comment-box. Sekian! \( ˘̶̀O˘̶́ )9

Kontes Foto #TantanganKevin


Gue adalah orang yang perfeksionis. Maksudnya adalah, gue memiliki pandangan bahwa semuanya harus sempurna, paling nggak bisa sesuai keinginan gue. Saking perfeksionisnya gue, kalo pesen nasi goreng, telornya bakalan gue tungguin sampai netas jadi anak ayam. Termasuk dalam hal foto memfoto. Gue jarang banget foto diri sendiri, tapi kalo udah sekali foto dan hasilnya nggak sesuai keinginan gue, pasti gue ulang. Gue ulang terus sampai apa yang gue inginin tercapai. Misalnya, kepala gue harus mempunyai sudut 45 derajat dari kamera saat difoto, kalo kurang dikit atau lebih, ulang terus sampai bener-bener pas. 

Beberapa waktu lalu, gue dan @Bukune bikin kontes foto #TantanganKevin di twitter. #TantanganKevin ini diadain selama seminggu berturut-turut, dengan tema yang berbeda-beda tiap harinya. Tentunya, gue bakalan ngasih satu #bukukevin bagi satu pemenang per harinya. Hari pertama, gue nantangin para followers untuk foto dengan aksesoris kayak gini:


Dasi diiket di kepala, kacamata hitam, dan seragam. Iya, gue tau foto ini mirip tukang pijat salah alamat. Kalian juga pasti bakalan bertanya-tanya, kenapa gue foto kayak gini? 

Sehari sebelum gue adain #TantanganKevin, gue diharuskan mencontohkannya duluan, biar yang mau ikutan nanti pada percaya. Pada hari-H, saat gue tidur siang, ternyata gue ketiduran sampai pukul 21:00an malam. Gue belum foto sama sekali. Waduh, bangun-bangun gue langsung spontan ngambil dasi SMP gue, terus turun ke kamar bawah buat ngambil seragam. Merasa kurang, gue nambahin kacamata hitam biar makin absurd. Nah, jadilah foto legendaris seperti yang kalian lihat di atas.

Oke, langsung aja... Selama seminggu berturut-turut, banyak followers gue yang ikutan dengan ngirim-ngirim foto di twitter. Tab mention gue sampe kepenuhan dan alhasil, foto-foto mereka bikin gue ngakak dan bilang "Ternyata, gue nggak sendirian." Inilah foto-foto dari mereka, enjoy!


@ayashamalia berhasil meniru gaya gue dengan sukses. Dasi di kepala dan leher, kacamata hitam, ditambah seragam. Dasi merahnya di leher bermotif polkadot merah putih gitu. Yap, dia adalah pemudi harapan bangsa yang mempunyai jiwa nasionalisme tinggi. 


Nggak mau kalah sama gue, @bintangalit pun berinovasi dengan memakai helm dan seragam panjang. Nggak lupa kacamata hitam yang membuat dia semakin mirip tukang ojek di depan rumah gue. Mangga dua berapa, bang?


@FlorenciaaLiem, anak SMP yang masih merasakan nuansa MOS, berpose dengan sapu kesayangannya. Seragam, topi, dasi dan suasana kelas membuat foto ini memiliki aura pelajar yang kental. Kental kan yang itu, sob. Kental goreng... 


Gue curiga @karempenk adalah salah satu tawanan perompak Somalia yang berhasil meloloskan diri. Setelah 3 tahun disandera, bukannya menikmati kebebasan dulu, dia malah ikutan #TantanganKevin. Btw, dasinya bagus.

@zajidaaa dengan nekat berhasil menyita meja guru. Berpose dengan dua kacamata ditambah pen di mulut, sambil memegang kemoceng. Gue curiga, jangan-jangan yang fotoin dia gurunya!


@portgazdardhy, kayaknya lagi kesurupan arwah pengawas UN. Terbukti dengan kepalanya yang dibungkus oleh amplop cokelat bertuliskan "DOKUMEN SANGAT RAHASIA." Gue curiga, jangan-jangan dia adalah sosok pengawasnya itu sendiri. Ini rahasia, jangan bilang siapa-siapa, ya.


Karena kelengkapan aksesoris (dasi di kepala, kacamata hitam, dan seragam), bonus pita merah muda di kepala, @pipicam berhasil menang di #TantanganKevin hari pertama. Kacamata-nya bagus.

Tantangan yang gue berikan pada hari kedua berkaitan dengan makanan. Bisa makanan di kantin, sarapan sebelum sekolah, atau bahkan bekal saat di sekolah. Ini dia:


Ini adalah foto nasi goreng buatan @zajidaaa. Kreatif abis, nih. Nyusun inisial Student Guidebook for Dummies, terus ditambah username twitter gue dan @Bukune yang dibuat pake saos. Gue ramal, dia adalah seorang calon Masterchef. Season 24.


Pemenang #TantanganKevin hari kedua jatuh ke @FlorenciaaLiem. Sepintas, emang biasa aja dan cuman terkesan rame. Tapi setelah gue zoom, kreatif dan gokil juga, nih. Dimulai dari kiri, ada kertas bertuliskan #TantanganKevin, username twitter gue dan @Bukune, juga terlihat ada kata absurd yang dibuat dengan pensil warna biru. Di tengah, ada piring bertuliskan nama gue, juga nasi yang disusun sedemikian rupa. Nggak lupa, ada kacamata yang dibuat dari sayur-sayuran. Sisanya, kalian bisa klik gambarnya buat ngelihat lebih lengkap. Rasanya jadi pengin makan!

Lanjut... di hari ketiga, gue nantangin followers buat pose dengan baju olahraga sekolahnya. Gue nyontohin pake aksesoris kayak hari pertama, jadinya gini deh: 


Nih, foto-foto mereka:

Seragam olahraganya sama kayak gue, iya maklum, satu sekolahan. @Echhiii adalah temen SD gue yang sekarang udah SMK. Karena dasi SMP-nya udah hilang, dia pun memakai dasi SD di kepalanya. Heran, kok belom hilang-hilang juga ya itu dasi? Punya gue aja udah hilang.


Empat serangkai dari Jambi ini berhasil memenangkan #TantanganKevin di hari ketiga. Mereka adalah @emilia_dy, @kidhami, @DeshiAnanda, dan @erichasofia. Aksesoris lengkap, foto gokil, kurang apalagi coba? 


Ini salah satu foto kiriman lagi dari mereka. Keren!

Tantangan hari keempat adalah foto coretan-coretan di belakang buku tulis. Karena gue tahu, setiap pelajar pasti pernah nyoret-nyoret hal apapun di bagian belakang buku tulis. Semakin banyak coretannya, semakin ngebosenin guru yang ngajar. Karena banyak banget foto coretan yang pada ikutan, langsung aja nih pemenangnya:



@YESSIOW ini emang berbakat di bidang seni, terutama gambar. Terbukti, coretannya penuh semangART dan rame banget. Nggak ragu-ragu, gue milih gambar ini sebagai pemenang #TantanganKevin hari keempat. Gambarin gue icaaa kaleeee~

Di tantangan hari kelima, gue ngajak followers buat foto bareng guru di sekolahnya. Hehe, karena gue pelajar cinta damai yang sayang guru, gue nyontohin dulu dong:


Ini foto bareng guru komputer gue. Keren kan yang di kanan? Mereka yang ikutan juga pada nggak mau kalah dengan gue. Iya, nih lihat aja foto kiriman mereka bareng gurunya:


@imuth143 sukses mengajak guru kesayangannya untuk foto bareng. Nggak lupa, dengan dasi di kepala dan makein gurunya kacamata. Gokil. 


Temennya si @Luupiin dengan nekatnya pengin megang kepala gurunya yang sedang tertidur pulas. Siap-siap deh nilainya merah kalo ketahuan. Pak, bangun pak!


@ayashamalia ini lagi foto bareng guru kesayangannya. Karena sama-sama pake kacamata hitam dan dilengkapin dengan kertas bertuliskan #TantanganKevin, dia berhasil menjadi pemenangnya! 

Duh, udah capek ngetik gue. Lanjutin sendiri, ya... #dikeplak


Karena tantangan memasuki waktu libur, gue pun nggak mewajibkan foto bertema "sekolah". Tapi, gue nantangin followers buat foto segokil mungkin dengan dasi di kepala, kacamata hitam, dan gaya yang gokil. Kayak tantangan hari pertama. Tantangan terakhir ini berlangsung selama dua hari, dan pada akhirnya gue memilih dua pemenang:



Ini si @irfanalharits lagi minum rapika yang buat nyetrika baju. Gue pilih jadi pemenang karena idenya gokil. Dia juga ngirim foto yang ceritanya dia lagi breakdance gitu. 


Pemenang terakhir ini adalah @JenniferJeni_. Dia nggak sendiri, tapi ngajak temennya juga buat gokil-gokilan. Jangan lupa suruh temen-temennya beli buku gue, ya! Bahahaha..

***

Gue pengin ngucapin makasih dulu buat semuanya yang udah pada ikutan. Jangan kecewa kalo belum menang, kapan-kapan gue bakalan ngadain tantangan atau kuis lagi kok. Buat para pemenangnya, selamat! Oh iya, nggak semua foto bisa gue post disini karena kebanyakan. Jadi, buat yang penasaran lengkapnya, coba deh search hashtag #TantanganKevin di twitter dan lihat sendiri. Hehe. Sekian, sampai bertemu lagi!

Review: Satu Per Tiga - Ryandi Rachman


Selama bertahun-tahun gue sekolah, gue mengenal dan mempunyai banyak teman-teman. Ada yang gue kenal dari pas perkenalan diri di depan kelas, ada yang gue kenal dari keunikannya saat ngupil, ada yang gue kenal dari mukanya yang mirip temen SD gue, ada yang gue kenal karena dikenalin temennya temen gue yang ternyata temen gue sendiri. Macem-macem, deh. 

Menurut gue, teman itu ada di saat kita menang doang, tapi saat kita kalah, cuma sahabat yang ada di sebelah kita. Teman dan sahabat itu beda, sob. Pertemanan itu kayak berkendara, harus jaga jarak biar aman. Tapi kalo persahabatan, harus baca buku Satu Per Tiga-nya @kundilisme dulu, deh. 

Satu Per Tiga ini adalah buku kedua si Kundil. Buku pertamanya berjudul Boys Will be Boys. Sebagai anak gaul, gue udah punya buku keduanya. Buku pertamanya belum. Gue beli buku Satu Per Tiga si Kundil di salah satu Gramedia di Jakarta Barat. Awalnya, gue pengin pre-order bukunya karena diiming-imingi oleh tanda tangan penulis. Tapi nggak jadi, karena satu paket dengan cap bibirnya. Gue takut kalo saat gue tidur, tiba-tiba cap bibir di bukunya hidup, lalu mencium gue. Beneran, gue takut. Makanya, gue beli langsung aja di Gramedia. 

Penulis: Ryandi Rachman
Judul: Satu Per Tiga
Genre: Novel Komedi
Tebal: 258 hal
Penerbit: Bukune
Deskripsi:

Satu untuk bertiga dan bertiga untuk satu.

Itu slogan persahabatan Sambas, Baim, dan Kundil—tiga bocah yang lebih lengket daripada upil. Bersama, mereka menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dan menceburkan diri ke dalam masalah. Mulai dari nongkrong sambil gitar-gitaran, godain cewek-cewek sekolah, keluar-masuk ruang BP, sampai berurusan dengan polisi lalu lintas karena jail.

Setelah tiga tahun masa SMA, persahabatan itu memasuki babak baru. Kini, mereka dituntut untuk mandiri dan bertanggung jawab. Gimana caranya Sambas yang—ngakunya—playboy dan kegantengan, Baim yang bodohnya polosnya keterlaluan, dan Kundil yang selalu mencari perkara ini saling mendukung dalam berbagai kesulitan?


Yang pasti—dalam suka dan susah yang dihadapi bersama—mereka makin merasakan indahnya persahabatan.
***

Satu Per Tiga adalah novel fiksi komedi, yang menceritakan persahabatan antara Kundil, Sambas, dan Baim. Mereka bertiga bersahabat sejak SMA, lalu setelah 3 tahun di SMA, persahabatan mereka pun mulai memasuki babak baru.

Diceritakan, Sambas adalah seorang — playboy  yang agak lumayan di antara mereka bertiga. Dan yang paling menjadi ciri khas Sambas adalah: cadel. Kundil, si kribo brekele yang terjebak diantara kebodohan dua orang sahabatnya. Kundil lah yang paling bisa menenangkan Sambas dan Baim saat berselisih paham. Baim, adalah anak yang paling polos di antara mereka bertiga. Saking polosnya, gue dibuat ngakak saat Baim kebingungan saat sedang tarik tiga. Lampu merah belok kiri... Lampu merah belok kiri... Lampu merah belok kiri... Alhasil, mereka bertiga pun ditilang polisi. Tapi, bukan mereka namanya kalo nggak bisa menghadapi ini semua. Harusnya rugi, mereka malah untung. 

Ada lagi bab tentang liburan mereka ke Karimunjawa. Adegan badai saat mereka akan menyebrang ke pulau Karimunjawa, sampai adegan Kundil dan Sambas yang menyeburkan Baim ke kolam berisi ikan hiu, semuanya absurd dan kocak.

Di dunia ini, tidak ada sepatah kata pun yang mampu melukiskan indahnya alam dan indahnya persahabatan - Life is Wonderful.  

Cerita di Satu Per Tiga ditutup oleh Sambas yang meraih medali perak saat mengikuti PON XVIII yang digelar di Pekanbaru, Riau. Hangatnya persahabatan mereka terlihat sangat jelas. Dari buku ini, gue tau bahwa: Teman itu, harus bicara dulu baru lo tau dia mau bicara apa. Kalo sahabat, cukup tatap matanya, lo udah tau dia mau bicara apa. Dan ini adalah quote yang paling gue suka:

Untuk apa kita hidup? Untuk menemukan jawaban dari pertanyaan itu. - Satu Per Tiga.

Indahnya persahabatan mereka ditulis dengan manis di buku Satu Per Tiga ini. Sedih, senang, kecewa, semangat, persahabatan, semuanya ada di buku Satu Per Tiga. Jadi, buku ini sangat gue sarankan bagi kalian yang ingin mengetahui apa makna persahabatan yang sebenarnya. Salam tutuy!

NASIONAL IS ME


Tepat hari ini, tanggal 17 Agustus 2013, Indonesia merdeka untuk yang ke-68 tahun. Gue bangga banget bisa terlahir dan besar di negara ini.  Adalah sebuah kehormatan bagi gue untuk menghargai sepenuhnya hari lahir bangsa Indonesia. FYI, Indonesia adalah negara pertama yang merdeka setelah berakhirnya perang dunia ke II. Tentunya, nggak gampang proses perjuangan bangsa kita ini sampai merdeka. 

Gue lebih suka jadi orang Indonesia, daripada jadi orang ketiga. Kira-kira itulah salah satu bio temen gue di Twitter. Iya, gue setuju banget. Akhir-akhir ini, gue mengamati bahwa kecintaan remaja terhadap Indonesia mulai memudar seiring munculnya kebudayaan dari negara asing. Pernah gue singgung sedikit di sini, bahwa boleh aja sih suka sama kebudayaan luar, tapi ya sebatas kagum aja. 

Kemarin-kemarin, persepakbolaan Indonesia sedang ramai, karena klub-klub Eropa yang berdatangan akan ber-ujicoba dengan timnas. Agak miris juga sih karena rata-rata mereka yang nonton mendukung klub-klub Eropa yang bisa gue bilang sebagai "tim tamu". Iya, timnas kita padahal berperan sebagai tuan rumah, loh. 

Emang sih, ini adalah kesempatan yang jarang karena bisa dikunjungi klub Eropa. Bahkan, kalau nanti MU datang, gue juga bakalan tetep dukung timnas kita kok. Misalkan gue datang dan nonton langsung (amin!), gue pasti bakalan pakai jersey timnas, dan nggak lupa bawa jersey klub (bukan negara) kebanggaan gue, MU. Tapi, seperti gue udah pernah bilang. Kalau timnas main, apapun lawannya, gue tetap dukung timnas. Darah ini merah, dan tulang ini putih, bung!

Kalah dicaci, menang nggak dipuji. Itulah timnas kita. Kita boleh lah suka sama klub luar, tapi timnas sendiri jangan diejek, sob. Coba inget-inget, lo lahir dimana? Ini negara lo sendiri kok. Kalau gue sih, mending fanatik dan cinta negara sendiri aja. Tapi ya kembali lagi, semua yang terlalu fanatik itu nggak baik. 

Yang gue maksud mengejek itu kayak gini:


"Ah, timnas udah pasti kalah lah."

Ini adalah orang yang pesimis, belum tanding aja udah kalah mental. Iya, siapapun yang bilang "Indonesia pasti kalah sama...." seharusnya malu sepanjang pertandingan. Yeah, I believe in this team. I want to be a part of history. I believe.

"Hahaha tim X bantai timnas 10-0!"

Ini patut dipertanyakan nasionalismenya. Negaranya dibantai, malah seneng.

Untuk sebuah pertandingan kemarin-kemarin yang menurut gue sifatnya hiburan, kenapa kita harus saling menjelekkan bangsa dan tanah air sendiri? Menyedihkan banget, sob. Mungkin itu sebabnya kenapa dulu Belanda sangat gampang menjajah kita memakai politik adu domba. Kita begitu gampangnya diadu domba, saling mencaci hanya karena masalah yang nggak penting kayak gini. Dewasalah.

Bener sih, faktanya timnas kalah terus. Ya menurut gue wajar lah, ini lawannya klub Eropa, sob. Tingkatannya jelas beda. Klub Eropa-nya juga jadi serba salah kalau menang dibilang: "Yah, wajarlah menang. Lawannya cuman ini doang," kalau kalah dibilang "Yah, masa lawan ini doang kalah?".

Selain mencari pengalaman, seharusnya Indonesia mencari lawan yang level-nya nggak terlalu jauh dulu. Gue juga agak gimana ya sama timnas sekarang yang udah dicampur tangani dengan politik. Ke depannya, gue harap timnas sepakbola kita bisa bersih dari yang namanya politik.

Olahraga memang tidak seharusnya jadi alasan atau pemicu sebuah konflik, justru sebaliknya. Saya sangat yakin, olahraga memegang peranan yang sangat penting untuk bersatunya Indonesia. - @pandji


Menurut gue, logo di dada itu lebih penting daripada nomor di punggung. As simple as that. Kita memang berbeda-beda, tapi kita meneriakkan nama bangsa dan negara yang sama: INDONESIA.


"Jika kalian tidak mendukung timnas saat kalah, maka jangan pernah bersorak saat timnas menang."

Menepi sedikit dari bidang olahraga. Menurut gue, Indonesia punya banyak prestasi di bidang akademik. Iya, tentunya kalian udah nggak asing dong dengan berita tentang orang Indonesia yang menjuarai olimpiade Matematika, Fisika, Robotik, dan yang lain-lain. Banyak banget, sob. Mereka membawa nama negara kita, dan mengharumkannya di kancah internasional. Tentunya, gue ikutan bangga punya saudara setanah air yang berprestasi membawa nama bangsa kita ini. 


Tentang kebudayaan, Indonesia itu adalah gudangnya kebudayaan yang unik. Banyak kebudayaan Indonesia yang udah dikenal oleh dunia, bahkan saking kaya dan terkenalnya sampai di-klaim oleh negara tetangga. Gue agak heran dengan orang yang marah jika batik di klaim, tapi kalau temennya memakai batik, dibilang "Mau kondangan, lo?". Hmm...


Di bidang musik, gue rasa banyak musik Indonesia yang keren-keren. Nggak jarang, para musisi ini juga sudah go international, dengan Indonesia sebagai negara kelahirannya. Contoh band Indonesia yang menurut gue kreatif: Superman is Dead, The Strangers, Netral, Cokelat, dan masih banyak lagi, sob. Contohnya The Strangers, awalnya gue nggak sengaja mendengarkan lagunya yang berjudul: Bonfire. Awalnya juga gue nggak nyangka ini adalah band asal Indonesia, tepatnya berlokasi di Bandung. Silahkan dengarkan sendiri lagunya, untuk membuktikan apa yang gue bilang. 


Oh iya, Kufaku band nggak masuk, ya. :|


Gue pengin berterimakasih untuk buku-nya @pandji yang berjudul (sama dengan postingan ini, dan tentunya free download) NASIONAL IS ME, yang udah menjadi salah satu referensi akan lahirnya postingan gue ini. Juga untuk tulisan-tulisan tentang Indonesia yang banyak gue pelajari dari internet dan buku-buku pelajaran. Tulisan-tulisan itu membuka pikiran gue untuk lebih mengenal Indonesia. Mengenal para pahlawan yang udah berjuang untuk negara ini. Mengenal budaya, tempat-tempat, dan tentunya semangat nasionalisme.


Gue memang hanya seorang pelajar, tau apa sih tentang negara ini? Bukan sok nasionalisme, tapi gue pengin mengajak kalian untuk mencintai negara sendiri melalui tulisan ini. Dulu, para pahlawan udah berjuang mati-matian untuk merdeka dari para penjajah. Sekarang? Iya, sekarang giliran kita untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia itu kaya. Indonesia itu indah. Indonesia itu bisa.


Indonesia itu.... 

(silahkan isi sendiri, nanti di posting aja di comment box)

Tentunya, nggak bakalan cukup meng-deskripsikan Indonesia hanya melalui tulisan. Kita juga harus melakukan suatu perbuatan, untuk mengubah bangsa ini.  Sederhananya, kita hidup di jaman ini, karena kita ditakdirkan untuk berkarya dan membangun Indonesia menjadi lebih baik. 

MERDEKA!

GIVEAWAY #bukukevin


Halooooo, Sob! Ketemu lagi dengan gue yang kali ini bakalan bagi-bagi GRATISAN LAGI. Wohooo! Kali ini gue ngadain GIVEAWAY #bukukevin Student Guidebook for Dummies. Giveaway ini gue tujukan khusus buat kalian, BLOGGER-BLOGGER kece se-Indonesia. Oh iya, buat yang nanya "Buku lo mana, kapan ada di Gramedia?" Sabar, Sob, dalam hitungan hari buku SGFD udah bakalan ada di toko buku. 

Nah, jadi langsung aja. Gini cara mainnya. Gue bakalan bagi-bagi 10 buku gue GRATIS ke kalian para blogger, yang nantinya harus me-review buku gue. Masing-masing blogger bakalan dapet satu #bukukevin untuk kalian sendiri, DITAMBAH satu #bukukevin lagi untuk pembaca blog kalian. Jadi, totalnya masing-masing blogger dapet dua #bukukevin.

Sekarang simak yuk caranya,

Sebelumnya, kalian WAJIB melakukan ini dulu:
1. Follow akun twitter gue (@kevinchoc) dan @Bukune.
2. Follow blog gue. Caranya? Di widget sebelah kanan ada "Supporter Absurd", terus klik aja "Join this site". Kalian bisa follow blog gue dengan akun Google+, Twitter, maupun Yahoo. Atau bisa langsung klik ini.

Nah, cara ngedapetin #bukukevin nya gimana? 
1. Daftar ke email kuis.bukune@gmail.com paling lambat 13 Agustus 2013, dengan subject: "Buku Kevin Blogger Giveaway". Sertakan data diri kalian berupa: Nama, alamat, nomor HP, link blog, akun twitter, dan akun facebook.
2. Review #bukukevin di blog kalian sebelum 30 Agustus 2013. Buku akan dikirimkan tanggal 14 Agustus 2013 dengan paket ekspress. Judul postingan review BEBAS.
3. Setelah me-review, kalian juga harus bikin GIVEAWAY #bukukevin se-KREATIF mungkin di blog atau akun sosial kalian. Itu lah kenapa kalian dapet 2 eks #bukukevin. Hehe.

Beberapa catatan tambahan (update 13 Agustus 2013):
1. Semua e-mail akan dibalas admin Bukune, untuk mengetahui kalian dikonfirmasi apa nggak. 
2. Pengumuman 10 blogger yang terpilih akan diumumkan oleh @Bukune via twitter, malam ini
3. Batas akhir pengiriman email adalah tanggal 13 Agustus 2013, pukul 18:00 WIB.


Buat yang belum ngerti, gue jelasin lagi dengan sudut pandang gue sebagai orang yang ikutan giveaway ini.

Pertama, gue follow twitter @kevinchoc dan @Bukune, dilanjutkan dengan follow blog ini. Lanjut, gue lalu ngirim email ke email yang tertera di atas dengan menyertakan data diri gue. Tunggu konfirmasi email dari Bukune. 

Kalau udah? Gue menunggu paket #bukukevin yang akan dikirimkan tanggal 14 Agustus 2013 ke rumah gue. Misalkan, tanggal 15 Agustus 2013, paket #bukukevin udah sampai ke tangan gue, gue lalu me-review #bukukevin ini di blog gue sebelum tanggal 30 Agustus 2013. Sekaligus, gue ngadain giveaway se-kreatif mungkin di blog sendiri atau pun di sosial media lainnya. Hadiahnya: 1 eks #bukukevin yang lain. Satu blogger kan dikirimin 2 eks #bukukevin. Jadi, gue masih punya 1 eks #bukukevin.

Yeah, kurang lebih begitu doang. Gampang, kan? Seru, kan? :D

Untuk mengatasi kecurangan setelah dikirim 2 eks #bukukevin si blogger malah nyimpen untuk kepentingan sendiri, admin yang bertugas memegang email bakal nyeleksi. Kriteria-nya, jelas blog itu harus bener-bener meng-influence pembaca dan menarik. Hehe, jadi berdoa aja semoga blog kalian terpilih untuk me-review #bukukevin. Yuk, buruan daftar!

Pengen kan kayak mereka? Ayok ikutan sekarang!!

Buat yang pengin ikutan dan udah ngirim email, tinggalin komentar di postingan ini + username twitter kalian. Terus jangan lupa, share postingan ini via twitter, FB, atau sosial media lainnya. Gampangnya, kalian bisa  klik tombol share twitter atau FB yang ada di bawah postingan ini. So, good luck!

Pengumuman, 10 blog yang dipilih oleh Bukune:


Selamat buat yang terpilih, buat yang belum kepilih.. santai aja. Gue masih bakalan bagi-bagi #bukukevin kok. Makasih semuanya udah ikutan, ya! :D

From ZERO to HERO

From Zero to Hero

Sebelumnya, biarkan gue mulai dengan menceritakan tentang awal mula gue nge-blog dan tentang lahirnya blog ini. Gue baru mulai nge-blog sejak tahun 2011. Di dunia internet, pertama kali gue masih ngaskus. Iya, gue belum tau apa itu blog. Waktu itu, secara nggak sengaja gue baca buku Raditya Dika yang kebetulan tergeletak tak berdaya di kamar gue. Buku ini punya abang gue ternyata.

Setelah gue baca, ternyata ini orang kampret banget. Lucu abis, sob. Dari tulisan, ternyata seorang penulis bisa menyampaikan sebuah pesan melalui cerita yang dipadukan komedi dengan sudut pandang yang unik. Gue mulai tertarik untuk mencoba nulis. Waktu itu, gue baru tau bahwa ternyata buku pertama Radith adalah hasil-hasil tulisannya dari blog. Keren abis. Gue juga pengin jadi penulis.

Blog pertama gue di tahun 2011 isinya ya curhatan/cerita-cerita ngaco seorang pelajar. Tentang pengalaman saat di MOS, dihukum guru, diomelin kakak kelas dan sebagainya. Waktu itu gue masih inget, gue baru kelas 2 SMP. Blog gue ini juga pembacanya masih dikit, gue jadi males nulis postingan dan alhasil... gue lupa password blog pertama gue ini. PAHIT. Nggak menyerah, gue malah semakin bersemangat untuk aktif nge-blog lagi. Gue juga pengin jadi penulis. 

Blog yang sekarang kalian baca ini tercipta awal 2012. Dengan tema dan nama "Pelajar Absurd". Alasan gue memakai nama ini simpel, karena gue sendiri masih seorang pelajar saat itu (sekarang juga). Gue pun bingung, kata apa yang harus gue pakai untuk melengkapi kata pelajar? Gue browsing sana-sini, blogwalking dari blog satu ke blog lainnya, tapi nihil. Nggak dapet referensi apa-apa. 

Tapi, kenapa gue nggak coba main ke blog si Radith? Siapa tau gue dapet referensi? Gue terus coba browsing dan blogwalking, akhirnya sampailah gue di blog si Radith. Judul blognya: Raditya Dika dan Hal Absurd lainnya. Hmm, absurd? Jujur, saat itu gue baru pertama kali melihat kata absurd. Gue coba translate lewat google, ternyata absurd artinya kurang lebih begini: konyol, menggelikan, nggak masuk akal.

Wah, gue langsung tertarik dan coba menggabungkan kata pelajar dengan absurd. Dan jadilah Pelajar Absurd.

The Story Begins

Gue mulai aktif nge-blog. Mulai kenal sama penulis dan blogger-blogger terkenal yang akhirnya menginspirasi gue. Siapa aja? Baca di sini, deh. Blog gue mulai berkembang seiring gue rajin nulis postingan. Gue suka nyuruh temen-temen sekolah gue untuk baca postingan gue, supaya bisa memotivasi gue untuk lebih semangat. 

Pengen mengasah kemampuan nulis, gue lalu mencoba untuk iseng ikutan lomba blog (nulis) buat dapetin Sony Vaio. Hitung-hitung nambah pengalaman. Sayang, semesta belom mengizinkan gue untuk menang. Gue belajar dari pengalaman itu, melihat kekurangan gue dimana, dan mencoba untuk memperbaikinya. And this, postingan lomba blog pertama gue.

4 bulan kemudian, sekitar bulan November 2012, gue ikutan lomba blog dari JNE. Temanya: Pengalamanku Bersama JNE. Kebetulan, gue juga punya sedikit pengalaman selama kirim-kirim barang/terima barang dengan JNE. Gue menuangkan ide-ide dan pengalaman yang gue alami, dan singkat cerita, tulisan gue terpilih masuk 22 besar dan berhak mendapatkan voucher belanja Rp100.000. Lumayan, awal yang bagus menurut gue. 

Waktu itu, Alitt (@shitlicious) juga ikutan, dan nasibnya sama kayak gue — 22 besar. Sayang, semesta belom mengizinkan gue untuk masuk 3 besar. Tapi nggak apa-apa lah. Lebih baik dari yang sebelumnya. 

Seiring waktu berjalan, gue semakin sering nulis di blog. Iya, walaupun cuman tulisan absurd. Tapi, gue senang bisa berbagi dengan para pembaca lewat tulisan. 

Ke-absurd-an blog gue pun membawa berkah. Gue dihubungi editor dari salah satu penerbit. Dia mengenal gue dari blog absurd ini, yang gue pelihara setahun belakangan. Singkat cerita (lagi), setelah pertemuan itu, gue pun membuat sebuah naskah. Naskah pertama buku gue. Selama 2–4 minggu gue aktif di depan komputer, mengetik naskah. Hasilnya? Sekarang, buku pertama gue (Student Guidebook for Dummies) udah terbit, dan tinggal launching ke Gramedia. Perjalanan gue bertemu editor ini udah pernah gue ketik di sini dan sini.

Semakin sering gue nulis, ternyata hasil tulisan gue juga ikutan berkembang. 

April 2013, gue lalu mencoba ikutan lomba blog, lagi. Waktu itu, salah satu seller Rubik’s langganan gue mengadakan lomba review. Review tentang toko rubik si seller. Kebetulan, gue pengen menceritakan pengalaman gue juga dengan rubik, sekaligus memasukan sedikit review-review dan “testimoni” tentang toko itu. Iya, gue ikutan. 

Di bulan yang sama, gue yang sedang patroli di timeline twitter melihat sebuah info lomba blog. Lomba blog Teknologi Hijau dari blogdetik dan Daihatsu. Jujur, gue nggak membayangkan hadiahnya saat itu. Yang gue tau, gue paham dengan tema yang akan dibahas, dan tergeraklah tangan gue untuk mengetik apa yang gue tau ini di blog. Iya, gue ikutan. 

Kenapa gue ikutan kedua lomba blog diatas? Kebetulan, gue paham dengan tema yang akan dibahas. Rubik, ini permainan sehari-hari gue, dan semua rubik yang gue punya, gue beli dari toko yang mengadakan lomba itu. Teknologi Hijau, ini adalah pembahasan yang menarik bagi gue. Selain tergabung dengan komunitas pecinta lingkungan di Kaskus, gue juga sering baca-baca artikel tentang teknologi ramah lingkungan. Jadi, gue lumayan paham.

From ZERO to HERO

Semesta mempertemukan gue dengan 2 kebetulan ini. Di bulan April 2013, gue menyelesaikan 2 postingan tentang lomba blog, dan 8 postingan absurd lainnya (liat aja Widget "Cerita2 Absurd Gue" pada bulan April). Jadi, total 10 postingan dalam 1 bulan. Lumayan produktif. 

Mei 2013, kebetulan lagi, 2 lomba blog yang gue ikuti akan mengumumkan pemenangnya. Tanggal 14 Mei 2013, gue diberitahu oleh seller rubik, bahwa gue juara pertama dalam lomba review yang diadakan olehnya. Nggak nyangka, ternyata orang absurd kayak gue bisa juara pertama dalam lomba ini. Postingannya bisa kalian baca di sini.

Nggak cukup sampai disitu, 18 Mei 2013, sekitar pukul 05:00 pagi, gue terbangun dari tidur. Sebagai anak gaul, setelah buka mata, gue langsung ngecek twitter. Banyak mention yang masuk ngucapin selamat karena katanya gue udah menang lomba blog Teknologi Hijau. Gue ngomong dalam hati “Ah becanda lo... ini mimpi kayaknya, gue belom bangun.” 

Gue lalu ngecek website blogdetik dan..... bengong dulu sekitar 30 detik. Agak nggak percaya. Gue menyadarkan diri kembali dan melihat nama blog gue ada di urutan paling atas. Iya, gue juara pertama lagi! FYI, hadiahnya iPhone 5. Postingannya bisa kalian baca di sini.

I deserve it.

From Zero to Hero
Lomba nulis dari Kaskus dan JNE.

From Zero to Hero
Lomba nulis di Kaskus lainnya.

From Zero to Hero
Lomba review di blog.

From Zero to Hero
Lomba #TeknologiHijau

Sekarang, semesta bener-bener mengizinkan gue untuk aktif nulis.

Sebenernya, sebelum pengumuman lomba juga gue udah pernah bilang bahwa nggak penting gue menang atau kalah. Sama aja. Yang penting gue bisa berbagi sama semua orang dan pembaca lewat tulisan. Yeah, i do what i love, and i love what i do. Menurut gue, hadiah itu HANYA apresiasi atas apa yang gue tulis. Gue menempatkan hadiah di posisi kedua. Posisi pertama? Respon dari para pembaca. Iya. Itu lebih penting, bagi gue.

Sebuah tulisan tanpa para pembaca itu kosong. Ibarat bumi tanpa ada manusia di dalamnya. Jadi, berterimakasihlah kepada semua pembaca yang sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan kalian. Tanpa para pembaca setia, tulisan kita bukan apa-apa. - Kevin Anggara, 16 tahun, pelajar absurd.

Menurut gue, nge-blog itu adalah lebih kepada berbagi dengan para pembaca. Bukan begitu? Hehe. Nggak sampai situ aja, gue pernah diundang ngisi acara kopdar SFTH Kaskus. Jadi, gue dikasih sesi untuk jadi pembicara gitu. Semacam talkshow pertama lah bagi gue. Nih, buat yang mau baca field report-nya di sini.


From Zero to Hero

Perception

Semenjak Kemal Palevi terkenal lewat ciri khas absurd-nya di Standup Comedy, apa-apa yang berkaitan dengan absurd pasti dibilang "meniru" Kemal. Padahal, belum tentu maksud orang yang memakainya begitu. Masih banyak contoh lain yang mirip kayak gini. Misalnya blog dengan judul "catatan sesat mahasiswa" pasti dibilang "meniru" Alitt, padahal belum tentu maksudnya begitu. Menurut gue, mungkin mereka hanya terinspirasi. Yah, namanya juga hidup. Biar orang yang menilai diri kita. 

Mungkin itu aja yang bisa gue sampein kali ini. Gue rasa udah kepanjangan, yah. Oh iya, mengenai nama absurdisme, gue udah jelasin darimana awal mula namanya di sini. Yang kalian baca ini adalah sedikit kisah perjuangan gue selama nge-blog sampai sekarang. Sebuah awal pahit yang berakhir manis. Percaya sama gue, setiap usaha kalian pasti ada hasilnya, sekecil apapun itu. Jadi, jangan cepet nyerah dan putus asa. If you can see it, you can have it. Sometimes, you need to be freak to create something great.

Sebelum postingan ini berakhir juga, gue pengin ngucapin terimakasih banyak buat pembaca setia blog gue ini. Dulu yang blog gue bukan apa-apa, masih NOL, dan pembacanya sedikit. Sekarang, udah bisa berkembang dan meningkat lumayan bagus. Tanpa kalian semua, gue bukan apa-apa. Terimakasih! :')

Kevin Bagi-bagi Buku #SGFD!!!

Student Guidebook for Dummies

Halo, selamat hari raya Idul Fitri 1434H bagi kita semua! Mohon maaf lahir dan batin, ya. Mohon maaf kalo gue ada salah-salah sama kalian selama ini. Hari ini, gue pengin bagi-bagi sedikit kebahagiaan sama kalian. 

Seperti kita tau, buku gue akan segera keluar di toko buku Gramedia. Kira-kira minggu depan, lah. Jadi, kali ini gue bakalan langsung to the point aja. Gue dan @Bukune pengin bagi-bagi THR berupa 5 buku Student Guidebook for Dummies GRATIS! #bukukevin

Sebelumnya, kalian harus melakukan ini dulu:
1. Follow dulu twitter gue (@kevinchoc) dan @Bukune.
2. Follow blog gue. Caranya? Di widget sebelah kanan ada "Supporter Absurd", terus klik aja "Join this site". Kalian bisa follow dengan akun Google+, Twitter, maupun Yahoo. Atau bisa langsung ke sini.

Kalo udah, gimana cara ngedapetinnya, vin?
1. Pasang avatar #bukukevin di akun twitter kalian. Avatarnya bisa kalian ambil dari gambar di paling atas postingan ini, atau bisa dari twitter gue.
2. Share postingan THR #bukukevin di twitter dengan format: 

"Harus baca Student Guidebook for Dummies @kevinchoc @Bukune link postingan #bukukevin"

Teks format di awal kalimat BISA kalian ganti se-KREATIF mungkin. Kalo bisa yang berkaitan dengan lebaran biar kontekstual. Contoh lagi: 

"Minal Aidin Walfaidzin, mohon maaf dan pengin baca #bukukevin @kevinchoc @Bukune link postingan"

Yang penting jangan lupa mention ke twitter gue dan Bukune, hashtag #bukukevin, link postingan, dan teks format yang gokil dan kreatif. Boleh nge-twit berkali-kali. 

Periode bagi-bagi THR #bukukevin dari hari ini 8 Agustus 2013 sampai 11 Agustus 2013. Pemenang gue sendiri yang milih, jadi pinter-pinter bikin kalimat yang kreatif, ya! Sekiaaaaan~