Kategori

#ABSURDNISASI di Kopdar SFTH Kaskus


Sabtu lalu... eh udah lumayan lama sih tepatnya. Gue diundang di acara kopdar SFTH Kaskus. SFTH sendiri adalah sub-forum dari Heart to Heart (Kaskus) yang kepanjangannya itu adalah Stories From the Heart. Disitu banyak penulis yang menceritakan kehidupan mereka, kisah cinta, dan lain sebagainya. Semacam cerita dari hati gitu, deh. Waktu itu, gue belum terlalu lama main di SFTH. Agak kaget aja sih sampe diundang. Setelah gue teliti lagi, ternyata acara kopdar ini di-sponsori oleh penerbit buku gue, Bukune. Sebelumnya udah diundang duluan :p

Ada satu sesi dimana gue harus ngomong - atau sebut saja talkshow - di depan orang-orang yang hadir. Kampret, udah tau gue suka grogi kalau ngomong depan orang banyak. Gue ditugaskan untuk membahas tentang buku gue, sekalian promo juga sih. Padahal belom terbit huahahaha. Di acara itu, ada 2 penulis lain dari Bukune. Yaitu @kundilisme dan @AyumiChintiami. 

Singkat cerita, di hari-H, gue dateng ke tempat yang ditentukan bareng satu temen gue. Naik TransJakarta, kalau naik gerobak Sate Padang lama nyampenya, sob. Gue udah nyampe  dengan ganteng di Plaza Festival, langsung lah menuju Wendys. Di depan Wendys, ternyata baru 2 orang yang hadir. Yaudah, gue kenalan sekaligus ngisi absen dulu. Terus duduk deh sambil nunggu yang lain.


Tiker kopdarnya.

Papan banner di depan Wendys.

Hari itu, gue nggak nyiapin materi buat dibahas depan orang banyak. Gue pengen nyoba spontan aja.

Sebelumnya, gue pengen jelasin nih, apa arti dari #ABSURDNISASI. #ABSURDNISASI adalah sebuah virus absurd yang pengen gue sebarkan, baik lewat dunia maya maupun dunia nyata. Tenang, nggak berbahaya kok. Jadi, ini semacam "ajakan" untuk lebih mengenal blog gue ataupun gue sendiri. Muihihihi.

Yap, lanjut. Acara udah dimulai, tapi belum semua yang hadir. Sesi pertama langsung deh 3 penulis yang diundang (termasuk gue) dipersilahkan untuk ngomong di depan orang-orang. Pertama, mbak Ayumi maju. Dia ngomongin tentang bukunya gitu. Semua mendengarkan. 

"Kundil mana nih!" jerit gue dalem hati. Masa gue yang maju duluan?

Gue masih coba tetap mendengarkan apa yang diomongin mbak Ayumi. Padahal dia udah selesai. Lah, gue dengerin apaan dong?

"Yak, Kevin! Maju sini!" tiba-tiba MC-nya ngagetin gue.

"Hah? Sekarang?" tanya gue.

Tanpa disuruh lagi, gue pun maju. 

Langsung dilemparin sedotan Pepsi. Pulang.

Eh, becanda.

Gue ngomongin buku gue di depan orang-orang yang menatap gue dengan kondisi kelaparan, seakan gue adalah makan siang mereka. Jadi intinya, gue ngasih tau judul buku gue yang akan terbit ini, ngasih tau isinya tentang apa, gimana caranya sampe gue bisa nerbitin buku, sampe hal nggak penting kayak: mengapa ayam menyebrang jalan?

Nggak lama gue ngomong di depan, kira-kira 3-5 menit. Gue pun duduk kembali. 

"Selesai juga, lega!" kata gue dalam hati.

Tiba-tiba sesosok makhluk absurd berkacamata dan berambut keriting datang. Iya, dia Kundil. Telat gara-gara hujan. Kundil dateng bareng pacarnya... eh itu temen lo kan? Kundil langsung disuruh MC maju untuk ngomongin tentang buku keduanya yang bentar lagi bakalan terbit. 

Skip, akhirnya ketiga penulis yang diundang selesai menjalankan tugasnya dengan baik. Gue selesai menjalankan tugas gue dengan tanda tanya dimana-mana.

MC-nya. Awas (mantan) playboy.

Mbak Ayumi.

Kundil.

Gue, mulai menyebarkan virus #ABSURDNISASI

Habis dilempar sedotan Pepsi.

Di kopdar kali ini, juga ada bagi-bagi buku dari Bukune. 

Cie dapet buku dan foto sama gue.



Yah segitu dulu deh. Baru sedikit orang yang kena #ABSURDNISASI ini. Huahaha, lain kali gue harus belajar lagi untuk ngomong di depan orang banyak. Dan semoga yang kena #ABSURDNISASI makin banyak juga. 


Oh iya, buat yang mau tau tentang buku gue, kalian bisa baca di sini. Akhir kata, sekian!

Follow Back di Twitter

Follow back, penting?

Follow back, gue masih bingung sama orang-orang yang nge-twit kayak gini di Twitter. Setelah gue cari-cari juga nggak pernah nemu tombol "follow back" ini ada di bagian sebelah mana. Gue sampe googling, dan hasilnya tetep. Nggak ada. Yang ada cuman tombol "follow", kan ya? 

Banyak followers yang sering mention gue dengan kata-kata itu. Gue sendiri sampe bosen. Orang Indonesia itu kreatif, "follow back" bisa di-customize dengan sedemikian rupa sampe menjadi "folbek ea" atau "follback dong". Bener, ya?

Sekitar seminggu yang lalu, gue ikutan #kribonisasi @benakribo di chattango. Jadi, kebetulan si Bena lagi free, dan dia ngajakin para followersnya buat chatting bareng. Gue ikutan. Ternyata, lumayan rame. Disitu, Bena menjawab beberapa pertanyaan dan salam yang masuk. Iya, kalau semuanya kebanyakan. Gue aja pusing sendiri, kadang bisa tenggelam chat gue saking ramenya orang yang ada.

Beruntung, chat gue dibaca dan dibalas... Ternyata, dia juga tau kalau buku gue bentar lagi udah mau terbit. Tentu, ada kebanggaan tersendiri bagi gue karena inspirator gue dalam dunia blogging bisa ngenalin dan tau juga tentang buku gue. Hehe.


Singkat cerita, akhirnya si Bena offline karena ada kesibukan sendiri. Jadilah gue "mengambil alih" chatroom yang dibuat Bena itu. Gue iseng-iseng promosi tentang buku gue, dan banyak juga yang penasaran sekaligus minta akun twitter gue buat di-follow.

Akhirnya, tab mention gue waktu itu kebanjiran.


Iya, lumayan rame, kan? Isinya kurang lebih tentang "follow back". 

Apalah arti sebuah follow back kalau gue sendiri nggak kenal sama kalian? Bukannya gue sombong, loh. Biasanya, gue follow orang yang gue kenal doang. Temen, gebetan, artis, dll. Menurut gue, nggak follow back bukan berarti nggak temen. Ini twitter, bukan facebook. Kalau facebook jelas harus "add friend" dulu baru bisa stalking dan dianggep temen. Iya, kan?

Kadang, kalau gue follow orang juga nggak mengharapkan follow back. Gue follow karena menurut gue twit-nya bagus atau gue kenal sama orang tersebut. Kalau di follow back yaudah, kalau nggak ya nggak masalah. Nggak rugi, sob. Intinya gue follow orang itu karena gue emang pengin liat twitnya. Males nggak sih, dipaksa follow back sama temen terus isi timelinenya cuman mention-mention-an sama pacar, retweet-in twit galau nggak jelas? Twitter is "follow your interest" not "follow your friend". 

Banyak yang bilang gue sombong lah, sok lah, dan segala macamnya karena niat minta follow back doang gue malah suruh baca postingan ini. Iya, tujuannya sih biar pada sadar dan nggak usah lah minta-minta follow back lagi. Kadang gue risih banget tab mention malah penuh dengan twit "follow back". Gue juga jadi berpikir: 1) Lo siapa minta follow back? 2) Kita kenal? 3) Apakah twit lo cukup menarik sehingga akun twitter lo harus gue follow? 4) Dan apakah Steve Jobs bakalan hidup lagi kalo akun twitter lo gue follow? :))

Lagian, ini juga akun twitter gue sendiri, hak gue kan mau follow siapa aja? Hehe. Yang lebih lucu, ada yang di-unfollow malah nganggapnya dimusuhin. Menurut gue ini adalah orang yang punya pemikiran dangkal. Padahal bisa aja timeline lo nyampah, spam, atau emang twit lo nggak menarik buat dibaca sehingga akun twitter lo di-unfollow. Unfollow = musuhan? Bitch please. Jangan pernah heran lagi kalo ada yang minta follow back ke gue, gue kacangin atau malah gue suruh baca postingan ini. Sombong? Terserah sih, semua punya pendapat masing-masing. Twitter is just for fun. Kalo kata Raditya Dika: Seriously, don't take twitter too seriously.

Jadi, sekarang udah pada bisa ngerti sendiri, kan? Kalau mau follow orang dan berharap dapet follow back, follow aja akun twitter yang bio-nya "Follback? Mention ya!".

Sekian. 

Fanatisme Jaman Sekarang

Fanatisme Jaman Sekarang
sumber foto: sijuki.com

Ngomong-ngomong soal fanatisme, ada baiknya kita harus tau dulu artinya. Fanatisme itu adalah sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan atau apapun saja dengan cara berlebihan (membabi buta) sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik serius. - Wikipedia. Cukup jelas, kan?

Pasti udah pada tau, ya. Fanatisme jaman sekarang ini berkaitan dengan olahraga, maupun musik (katanya sih boyband, girlband, atau idol group). Menurut pengamatan si Juki , fans-fans fanatik itu rata-rata mudah tersinggung. Idolanya dijadiin bahan lelucuan sedikit marah, dituduh haters. Gue sangat setuju. Mungkin habis baca postingan ini, kalian bisa lanjutin baca postingan si Juki tentang: 4 Hal Bodoh yang sering dilakukan Fans Fanatik

Mulai dari olahraga, atau lebih spesifiknya sih ke sepakbola. Banyak yang ngaku fans fanatik, padahal cuman penonton layar kaca. Beli jersey tim kesayangan, ganti avatar twitter dengan logo tim kesayangan, dan tiap tim kesayangan main pasti ditonton. Jujur, gue juga melakukan hal di atas. Tapi, gue nggak nyebut diri gue dengan fans fanatik. Karena gue cuman penonton layar kaca. 

Coba lu bandingin sama fans-fans fanatik di Eropa sana. Mereka nggak cuman beli jersey tim kesayangan dan ganti avatar twitter dengan logo tim kesayangan. Tapi mereka nonton langsung saat tim bermain, di kandang maupun tandang. Mereka selalu nge-chant tanpa henti. Mereka selalu ada saat tim kesayangan bermain.

Yap, mungkin itu baru bisa disebut fanatik. Tapi, kalo sepakbola udah berkaitan dengan timnas, apapun lawannya, pasti gue dukung timnas. Karena di sini (Indonesia) adalah tempat lahir gue. Darah ini merah, dan tulang ini putih, bung. 

Fanatisme

Bebas, lu pada mau ngidolain tim apapun. Nggak ada yang larang, itu hak kalian. Mau sebut diri lu dengan fans fanatik juga gue nggak larang. Toh, semua orang punya hak, kan? 

Lanjut lagi, ke topik yang lagi panas akhir-akhir ini. Sebelumnya, gue sempet beradu pendapat sama seorang fans (yang katanya) fanatik, gara-gara gue nyindir Ka-pop. You know, lah. Gue nyindir dikit, marah. 

Nggak cukup sampai di situ, ada lagi fans (yang katanya) fanatik, ngidolain idol group yang lagi nge-tren di jaman sekarang ini. Bener, JKT50. Menurut gue, kebanyakan atau rata-rata fans JKT50 ini ngefans karena "penampilan" para membernya. "Musik" dinomorduakan. Gue nggak mau munafik, kalo ditanya suka apa nggak, gue pasti jawab suka. Sebagai seorang cowok, siapa sih yang nggak suka "penampilan" cakep? Nah, setelah tersihir oleh penampilan itu, pasti sebagian besar ngelak kalo dibilang, "Lu pasti ngefans karena dia cakep, kan?" Jawaban mereka biasanya, "Nggak kok. Gue support dia blablabla, dia jago nyanyi blablabla, dia jago ini blablabla." Padahal, awalnya juga ngefans karena penampilan dulu. Pasti. Setelah itu, biasanya dia mencari-cari informasi lebih dalam sebagai pembelaan kalo ditanya kayak gitu lagi. 

Mungkin suatu saat nanti, saking banyaknya member JKT50, kalo perform bakalan tukeran tempat sama penontonnya. Iya, penontonnya di atas panggung, JKT50 di bawah panggung. 

Tunggu, jangan banting komputer dulu. Ini MENURUT GUE, ya. 

Udah? Coba bawa twit dan follow akun ini:

Fanatisme Jaman Sekarang
Fanatisme Jaman Sekarang
Fanatisme Jaman Sekarang

Dan yang perlu kalian tau, hukum fans fanatik:
1. Idola selalu benar.
2. Jika idola salah atau ada yang mengkritik meskipun itu fakta, lihat no 1.

Kalo kata akun @negativisme sih, nggak ada larangan buat menyukai atau mengidolain siapapun, tapi jika berlebihan, ya resiko "bodoh"-nya juga berlebih. Mengidolai secara berlebih itu sama aja dengan fasis. Menganggap idolanya selalu benar, paling hebat, anti kritik, dan marah kalo dikritik. 

Tapi para fans (yang katanya) fanatik itu pasti akan ngebales kayak gini:

"Suka-suka gue dong, kan gue yang ngefans, masalah buat lu?"
"Apapun yang terjadi, gue tetep ngefans! Bodo amat!"
"Dasar haters! Nggak suka diem aja deh!"
"Sini ribut sama gue!"
"Kepo!"

Begitu?
Fanatisme Jaman Sekarang

Menurut gue (lagi), kalo lu dibayar untuk jadi fans, nggak apa-apa lu fanatik. Nah ini, lu nggak dibayar, kan? Sampe ada yang bela-belain beli barang buat idola, padahal mereka mampu loh beli sendiri. Percaya deh, itu nggak akan terlalu ditanggepin. Hadiah-hadiah yang terlalu banyak kayak gitu cuman nyempit-nyempitin rumahnya doang. Mending juga ngasih sesuatu yang lebih berarti, yang dibuat oleh tangan kita sendiri dan dari hati. Gambar kek, artwork kek, dan lain-lain. 

Yah... pasti diputer-puter lagi.

"Suka-suka gue dong, kan gue yang ngefans, masalah buat lu?"
"Apapun yang terjadi, gue tetep ngefans! Bodo amat!"
"Dasar haters! Nggak suka diem aja deh!"
"Sini ribut sama gue!"
"Kepo!"

Agak kesel juga gue ngetik dan lanjutin postingan ini. Tapi, gue luruskan aja. Gue nggak suka dan nggak benci sama boyband, girlband (belom dibahas, tapi taulah), atau idol group yang gue maksud di atas. Gue netral. Dan gue cuman saranin aja, jangan mengidolai sesuatu secara berlebih. Apalagi dengan negara luar. Cukup sebatas kagum aja. Balik lagi, ngefans itu urusan lu, mau ngefans ama siapa juga nggak ada yang ngelarang, kan? 

Kok lu kepo sih? Kan gue yang ngefans! 

Gue nggak kepo, ngulas fakta yang ada doang. Semua orang punya kebebasan dan hak, bukan? Yah, namanya juga hidup.. Nggak bakalan ada habisnya kalo dibahas terus. Nikmatin aja...

Apa kata mereka?

1.
Fanatisme Jaman Sekarang

2.
Fanatisme Jaman Sekarang

3. 
Fanatisme Jaman Sekarang

4.
Fanatisme Jaman Sekarang

5.
Fanatisme Jaman Sekarang

6. Jangan terlalu bangga atau fanatik dengan negara luar, nanti pas tau bobroknya malah sakit loh. Biasa aja, cukup mengagumi aja lah ya. - @irvinalioni

7. Ngefans itu lumrah, lu bakal keren kalau lu ngefans secara objektif bukan subjektif. Ngaku aja deh, idola itu ada kan untuk hiburan. Hiburan itu untuk selingan, bukan prioritas. - @JukiHoki

Yah, pasti lu pada bakal bertanya juga, apa sih yang dibanggain dari Indonesia? Gue jawab: BANYAAAAAAAAAAK. Batik, hasil bumi, tarian, seni, patung, pokoknya semuaaaaa kekayaan alamnya. Nggak bisa gue sebutin satu-satu karena BANYAAAAAAAK banget. Indonesia itu kaya, men! Jadi.... yakin masih fanatik dengan budaya luar? Bitch please.

Akhir kata, sekian~

Review: Kancut Keblenger Digital Love


Sekitar sebulan lalu, gue baru gabung dengan komunitas blogger yang keren ini: Kancut Keblenger. Yap, barengan dengan gabungnya gue ke forum blogger: Jamban Blogger. Gue seneng gabung sama komunitas blogger kayak gini. Karena dari sini, gue bisa saling sharing pengalaman-pengalaman absurd, saling berbagi sama blogger lain, nambah banyak temen blogger, dan so pasti modusin salah satu anggotanya. Kali aja ada yang bisa digebet. 

Dan baru-baru ini, Kancut Keblenger akhirnya menerbitkan buku perdana yang berjudul: Kancut Keblenger Digital Love. Covernya bisa kalian liat kayak yang diatas itu, tuh. Keren, kan? Keren dong.

Buku ini berisi kisah cinta yang diketik oleh 8 penulis yang telah lama bergabung dengan Kancut Keblenger. Yah, gue baru sebulan, sih. Buku kedua Kancut Keblenger, ajak gue, ya! 8 Penulis itu adalah: Irvina Lioni (@irvinalioni), Anggi Tristiyono (@uncle_yono), Ahmad Firdaus (@Daus_Idola), Diana Puspita (@DianaaPN), Rizky Noorrahmi (@rizkyririz), Kinanti Kawuryan (@kinankawuryan), Mutia Han (@mutialhanan), dan Alitt Susanto (@shitlicious). Beli bukunya, baca isinya, gebet penulisnya.

Sesuai judulnya, Digital Love, tulisan-tulisan yang ada di buku ini berisi kisah cinta para penulisnya di dunia maya. 

Ada yang kena "modus avatar cakep", bahaya laten twit-twit gombal, komen-komen romantis di blog, sampai cinta yang bersemi di komunitas KK sendiri. Semuanya dituturkan dengan kocak ala para Kawancut. - sinopsis di belakang buku.

Pastinya, gue udah punya dong buku keren yang satu ini. Nih, kalo nggak percaya:


Rubik gue pengen ikutan baca.

Gue menghabiskan malam minggu pedih gue dengan membaca buku ini. Romantis, ada. Komedi, ada. Absurd, ada juga. Pokoknya buku ini lengkap dengan kisah cinta dunia maya-nya. Ada juga satu tulisan tentang Tips Online Love dari Alitt, untuk kalian yang ingin atau sedang menjalin "pacaran online". Penasaran? Makanya, buruan beli.

Oh iya, buku ini diterbitkan oleh Bukune. Penerbit yang bakal melahirkan buku pertama gue juga nantinya. Hehehe. Semoga bisa sukses juga bareng buku #DigitalLoveKK ini. Amin.

Dengan membeli buku ini, kalian telah ikut mengapresiasi karya para penulis dari Kancut Keblenger, juga beramal untuk kegiatan sosial di Yayasan Pita Kuning (@YPKAI_C3). Jadi, kapan lagi ya beli buku sambil beramal?

Lanjut, ngomong-ngomong soal isi buku, gue paling suka dengan cerita berjudul "Warnet Cinta" yang diketik oleh Mutia Han. Bukan... bukan karena pengetiknya cakep, tapi lebih karena ceritanya yang menurut gue bagus dan berkesan. Endingnya: keren abis. Iya, endingnya bikin gue nggak nyangka kalo selama ini.... penasaran, ya? Makanya, buruan beli. 

Di dalam buku ini, nggak ketinggalan, ada ilustrasi-ilustrasi lucu dan keren yang bakal mendukung tiap-tiap cerita. Jadi, isinya nggak cuman tulisan doang. Yap, pasti udah pada penasaran banget, kan? Makanya, buruan beli.

Segitu dulu mungkin "sedikit" review buku Kancut Keblenger Digital Love ini dari gue. Gue nggak mau review dan ngetik banyak-banyak, karena gue pengen kalian sendiri yang menilai dan membaca buku ini. Ke depannya, gue bakal bikin postingan review buku kayak gini lagi. Kapan, tuh? Tunggu aja. Sekian!

Jamban Blogger - Forum Blogger (Absurd)


Buset, ini judulnya aja udah absurd gini. Tapi semoga postingan ini diluruskan ke jalan yang benar dan nggak ikut-ikutan absurd kayak judulnya. Amin. Btw, pas banget ya logo Jamban Blogger yang gue pasang diatas sama "theme" blog gue? Iya. 

Jadi, bulan April lalu, gue secara tiba-tiba diajak gabung ke Jamban Blogger via twitter. Gue diajak gabung sama adminnya, @sintingg (Hena Wirasatya). Entah dia lagi mabuk atau emang sinting kayak username twitternya, sampe ngajak-ngajak gue gabung. Padahal blog gue kan isinya absurd semua. 

Awal mulanya gue lagi ngetwit ke salah satu komunitas blogger (@KancutKeblenger) buat tau cara-caranya gabung disana. Lalu, secara tiba-tibalah gue dimention sama akun @sintingg kayak diatas. FYI, gue juga gabung sama komunitas Kancut Keblenger, baru sebulan tepatnya. Back to the topic.

Pertama, gue kira Jamban Blogger adalah komunitas blogger yang saudaraan sama Kancut Keblenger, karena namanya yang hampir berkaitan. Kancut dan Jamban. Tapi ternyata gue salah. Kancut Keblenger itu ternyata lebih aktif di socmed (FB, Twitter, Radiokancut, Web, dll), sedangkan Jamban Blogger lebih terfokus dan aktif di Forum. Ya, walaupun ada akun twitternya juga. Follow dulu nih -> @JambanBlogger


Iseng-iseng, gue ikutan gabung disana. Gue langsung bikin username dengan nama absurd. Gue gabung tepat tanggal 18 April, saat pertama kali gue dapet mention dari si @sintingg. Ini screen-shootnya:


Saat awal-awal gabung, gue belom terlalu aktif disana. Iya, itu karena membernya yang masih sedikit. Lalu dengan kekuatan absurd level 8 yang gue pelajari saat itu dan sedikit asupan makanan empat sehat lima sempurna, gue lalu mencoba aktif duluan. Karena menurut gue, kalo bukan gue yang mulai (aktif) duluan, siapa lagi? 

Nggak beberapa lama kemudian, yang gabung Jamban Blogger makin banyak. 

Gue ikutan juga promosi di twitter, ngajak temen-temen blogger gabung. Iya, ini mungkin pertama kalinya gue aktif di komunitas yang baru berdiri dari awal. Gue pengen suatu saat nanti kalo Jamban Blogger udah "terkenal", paling nggak gue dan temen-temen yang aktif dan membangun  forum dari awal ini punya suatu kebanggaan tersendiri. Suatu kebanggan tersendiri karena perjuangan yang manis ini, membuahkan hasil. Eh sorry... kalimat bijak sebelum ini dibajak. 

Sub-forum pun mulai ditambah untuk merapikan semua thread yang berada di Jamban Blogger. Temen-temen gue yang awalnya nggak nge-blog, sekarang pada bikin blog dan ikutan gabung disini.  Temen-temen gue yang awalnya nge-blog, gue sogok beng-beng buat gabung disini. Yah, namanya juga usaha. 

-

Sekarang gue pengen membahas Jamban Blogger lebih dalam lagi. Gue akan memperkenalkan beberapa orang yang gue kenal dari sini. Yap, pertama-tama:

Hena Wirasatya (@sintingg)
Ini adalah admin Jamban Blogger, yang pertama kali ngajak gue buat gabung. Hena adalah seorang standup-comedian dan blogger yang... sinting. Sempet bikin gue ngiri setengah mati karena dia foto bareng Maudy Ayunda. Kampret! Rileks, kalo kata Hena, mah.  Mau liat ke-sinting-annya? Main ke blognya aja.

"Bang" Beta (@AHHyani)
Gue manggilnya dengan awalan "bang". Entah kenapa. Bang Beta bernama asli Ahyani. Dia ini udah senior (sepuh... hahaha) di Jamban Blogger. Menurut gue, blognya keren dan penuh ilustrasi. Nggak percaya? Coba mampir ke blognya. Di Jamban Blogger, sebelum kenalan sama yang lain, kalian harus hormat sambil cium tangan dulu sama Bang Beta.

Rifqi Abiyyu (@rifqibyy)
Sebelum gabung di Jamban Blogger, kita udah saling kenal. Berawal dari kaskus, di komunitas atau biasa disebut social group yang bernama: Green Thread Starter. Pecinta lingkungan, bro. Dia adalah orang dengan postingan paling banyak (saat ini) di Jamban Blogger. Aktif di blog, juga forum. Penasaran? Mampir ke blognya.

Muhammad Esa (@muhammad_esa31)
Biasa dipanggil Esa. Dia ini bisa tiba-tiba muncul saat gue lagi curhat di forum.  Bisa dibilang, dia adalah pembaca setia semua kegalauan gue di Jamban Blogger. Kampret abis! Udah, main ke blognya dulu deh.

Rusyda Andini (@RusydaAndini)
Diam-diam menghanyutkan. Di tengah kegalauan gue di forum, dia bisa tiba-tiba muncul memberikan solusi dan kata-kata bijak yang bikin gue bengong dan nggak galau lagi. Calon motivator dan dokter cinta, nih. Mampir ya ke blognya yang bernuansa ungu. 

Dien Galuh (@diengaluh)
Cewek, eh cowok satu ini adalah orang yang bernama ambigu. Saat perkenalan di forum, banyak yang menyangka dia cewek. Padahal emang iya. Eh.. Yang penting lo masuk ya di postingan gue ini. Hehehe. Yuk, main ke blognya juga.

Pertiwi Yuliana (@prtiwiyuliana)
Tiwi. Iya, itu nama panggilannya. Selalu ada bareng Rifqi dan Esa saat gue curhat di forum. Sampai akhirnya dia ikutan galau juga gara-gara curhatan gue. Calon penulis novel yang bikin gue sedih saat baca cerpennya yang berjudul Catatan Cinta Pada Pusara. Penasaran, kan? Cari aja di blognya. 

Billy Sinaga (@billysinaga)
Adalah orang yang mengetik "tutorial membuat blog menjadi hidup" di forum. Ketikannya keren-keren. Gue juga keren. Eh... Udah mampir dulu lah ke blognya. 

-

Capek nih ngetiknya.... Pamer dulu deh. 

Blogger of The Month #JB bulan Mei.

Kemungkinan besar buat bulan depan, yang jadi Blogger of The Month adalah: Bang Beta atau Tiwi. Mau kayak gini juga? Ikutan gabung dong di Jamban Blogger. Yah, namanya juga usaha.

-

Last but not least, buat temen-temen forum yang nggak sempet gue sebut disini. Banyak bangeeeet. Makanya, sering aktif di forum dong. Hehe. 

Di akhir postingan ini, jangan lupa ya gabung di Jamban Blogger. Selain bisa ketemu sama blogger-blogger lain dari seluruh Indonesia, kalian juga bisa ketemu sama gue. Dan... Jamban Blogger juga udah ada group-nya loh di LINE. Coba add LINE gue: kevinchoc, atau scan QR Code ini, biar nanti bisa gue invite. 



Penampakan Jamban Blogger di LINE:



Ayo ramein, ya! Yah, namanya juga usaha.